Makam Dekat Sungai Picu Mayat Bermunculan Usai Diterjang Banjir Tulungagung

Makam Dekat Sungai Picu Mayat Bermunculan Usai Diterjang Banjir Tulungagung

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 27 Okt 2022 20:11 WIB
Liang lahad makam yang menyembul usai diterjang banjir bandang
Liang lahad makam di Tulungagung hingga mayat menyembul usai diterjang banjir bandang. (Foto: tangkapan layar/Istimewa)
Tulungagung -

Tiga jenazah yang dikubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padangan, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, bermunculan ke permukaan setelah makamnya diterjang banjir bandang. Padahal, umumnya jenazah dimakamkan di kedalaman lebih dari 1,5 meter.

Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana bisa ketiga jenazah itu keluar dari makamnya setelah area pemakaman itu diterjang banjir bandang? Tentang teknis bagaimana hal itu terjadi, belum ada pihak yang menjelaskan itu secara ilmiah.

Namun, Kapolsek Ngantru AKP Sumaji mencoba memberikan penjelasan yang relevan mengapa jenazah yang terbungkus kain kafan itu bisa keluar dari liang lahad?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sumaji, liang lahad ketiga jenazah itu tergerus banjir karena arus luapan air Sungai Kaloboto saat itu sangat kuat. Selain itu posisi tanah ketiga makam yang lebih rendah dari makam lainnya membuat tanah makam itu menjadi sasaran aliran air yang sifatnya selalu mencari bidang lebih rendah.

"Kalau dibandingkan dengan makam yang lain, posisi tiga makam ini tanahnya memang lebih rendah dan miring, sehingga saat banjir datang yang tergerus pada titik itu," kata Sumaji kepada detikJatim, Kamis (27/10/2022).

ADVERTISEMENT

Belum lagi, banjir luapan Sungai Kaliboto yang juga menggenangi jalanan di Desa Padangan serta menggenangi permukiman warga itu terjadi dalam waktu 2 hari. Yakni pada Sabtu (22/10) dan Minggu (23/10).

Alhasil saat banjir surut, diketahui 3 jenazah tersebut muncul di permukaan hingga membuat kaget warga.

Sebelumnya, buah video yang beredar di aplikasi perpesanan menunjukkan bagaimana area makam itu diterjang banjir banjir bandang dengan aliran yang sangat deras.

Terlihat dalam video yang direkam warga setempat itu, area TPU Padangan tidak hanya terendam banjir tetapi teraliri air luapan dari Sungai Kaliboto. Aliran air itu tampak deras serupa sungai dangkal dengan riak-riak tanda air menabrak nisan atau permukaan tanah makam yang tidak rata.

Hujan deras dan tanggul sungai yang rendah picu banjir bandang. Baca di halaman selanjutnya.

Munculnya 3 mayat di TPU Padangan baru diketahui warga usai banjir mulai surut pada Senin (24/10). Momen mayat bermunculan itu diabadikan warga setempat lalu diunggah ke media hingga viral.

Kapolsek Ngantru AKP Sumaji menjelaskan banjir bandang itu bermula dari hujan deras yang memicu peningkatan debit air Sungai Kaliboto.

Tingginya debit air membuat sungai tidak mampu menampung air hingga meluap ke pemakaman. Derasnya aliran air itu yang menggerus tanah sejumlah makam.

"Tanggul sungai rendah dan air meluap, sehingga membanjiri makam," kata Sumaji kepada detikJatim, Kamis (27/10/2022).

Sumaji juga menyatakan bahwa peristiwa serupa pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Sebagaimana informasi yang dia himpun dari warga.

"Kalau informasi dari warga dulu juga pernah terjadi, tapi kalau semasa saya dinas di sini (Jadi Kapolsek Ngantru) baru kali ini," ujar Sumaji.

Setelah ahli waris mengetahui bahwa jenazah keluarga mereka menyembul, Sumaji menegaskan Senin itu juga keluarga mengebumikan kembali jenazah usai menggelar selamatan.

Halaman 2 dari 2
(dpe/fat)


Hide Ads