Pertama di Surabaya, Teaching Factory SMK Kesehatan Buka Poli Umum untuk Warga

Pertama di Surabaya, Teaching Factory SMK Kesehatan Buka Poli Umum untuk Warga

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 27 Okt 2022 19:25 WIB
smk teaching factory
Teaching factory menjadi salah satu tempat praktik siswa (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Model pembelajaran teaching factory (Tefa) di SMK Indonesia terus mengalami peningkatan. Di Surabaya sendiri, SMK Kesehatan di Jalan Medokan Semampir menjadi sekolah kesehatan pertama yang menerapkan Tefa dengan membuka poli umum untuk masyarakat.

Teaching factory sendiri merupakan model pembelajaran di SMK berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri. Selain itu juga dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Surabaya Lutfi Isa Anshori mengatakan bagi SMK, teaching factory menjadi sebuah keharusan, karena menjadi salah satu tempat praktik siswa. Sehingga, di dalam kurikulum merdeka belajar menjadikan lulusan SMK berkompeten dan diharapkan industri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lulusannya nanti ada kesesuaian industri, agar kesenjangan teknologi di industri dan sekolah seimbang harus kerja sama melalui teaching factory. Maka SMK harus ada tefa, bisa belajar di industri di luar semakin besar dan lainnya," kata Isa kepada wartawan di SMK Kesehatan, Kamis (27/10/2022).

Isa mengatakan jika tidak semua SMK memiliki tefa daan idealnya harus ada tefa. Namun tergantung bidang keahlian atau kompetensi, seperti di bidang kesehatan harus menggandeng bidang kesehatan juga.

ADVERTISEMENT

"Harapan saya, selain di SMK Kesehatan tapi semua SMK nantinya bisa mendirikan tefa di masing-masing sekolah," harapnya.

Sementara Kepala Sekolah SMK Kesehatan Surabaya, Yani Citra Beauty mengatakan teaching factory di tempatnya khusus di keperawatan. Tema yang diusung ialah poli umum dan kolaborasi dengan RS Unair serta industri lain, ada praktek bidan bersama. Nantinya juga kolaborasi perawatan kecantikan, massage bayi dan perawatan ibu hamil.

"Sebelumnya belum ada, teaching factory di SMK khususnya Kesehatan di Surabaya hanya kami yang launching. Karena ada sekitar 7 SMK Kesehatan di Surabaya belum ada teaching factory dan baru disini. Nanti yang terlibat siswa dalam praktek keseharian di keperawatan. Mengenalkan ke siswa bahwa dunia kerja nanti seperti ini, teaching factory siswa wajib memiliki standar kompeten sesuai yang dibutuhkan dunia kerja dan kami menggandeng sebanyak-banyaknya," ujar Yani.

Tefa di SMK Kesehatan Surabaya hanya untuk jurusan keperawatan sebagai sarana dan wadah bagi siswa belajar sesuai kebutuhan di dunia kerja. Untuk poli umum dibuka untuk masyarakat, khususnya warga sekitar.

"Ini termasuk pengabdian kepada masyarakat, tensi gratis, cek gula, kolesterol. Didampingi oleh dokter muda Unair dan praktek bidan bersama. Buka setiap hari di luar hari Minggu mengikuti jam operasional sekolah. Siswa kelas 10 semester 2 sudah kami perkenalkan, magang di RS kelas 11," pungkasnya.




(esw/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads