Peritual bernama Ali Rahmatullah (48) warga Dusun Rejowinangun, Desa Minggiran, Papar, Kediri itu dilaporkan hilang sejak Selasa (25/10/2022) kemarin. Atau 10 hari setelah dia mendaki.
Berdasarkan informasi dari posko pintu masuk jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Ali mulai mendaki dengan izin melakukan ritual sejak 15 Oktober 2022.
"Infonya mau cari harta karun gaib (ritual) ke puncak Gunung Lawu," ujar Budi rekan kerja Ali di salah satu pabrik kecap di Karanganyar, Jawa Tengah ketika dikonfirmasi detikJatim, Rabu (26/10/2022).
Budi mengaku mendapatkan informasi itu dari teman akrab Ali bernama Sujianto yang juga bekerja di perusahaan kecap yang sama. Sebelum berangkat, Ali mengajak Sujianto melalui pesan WhatsApp.
"Karena Pak Ali ini orangnya tertutup, tidak ke semua orang terbuka. Temannya yang agak akrab Pak Sujianto. Beliau pernah cerita bahwa Pak Ali sempat mengajaknya untuk ritual tapi tidak mau," kata Budi.
Dari Sujianto pula diketahui bahwa Ali memutuskan ritual di Gunung Kidul karena dapat bisikan dari Nyai Roro Kidul. Ali diminta menjemput peti emas gaib itu di puncak Gunung Lawu.
"Kemarin sudah disampaikan ke pihak pengelola pendakian Cemoro Sewu. Infonya terkait ritual yang dilakukan oleh pak Ali. Mau jemput harta kiriman Ratu Nyi Roro Kidul," kata Budi.
Baca juga: Mitos di Gunung Lawu: Pasar Setan |
Pencarian peritual asal Kediri yang hilang di Gunung Lawu itu dilakukan sejak Rabu pagi. Pencarian itu terpaksa dihentikan pada Rabu sore karena hujan lebat dan kabut tebal.
"Sementara dihentikan pukul 17.00 WIB tadi karena cuaca hujan dan kabut," ujar Asper Lawu Selatan KPH Lawu Puguh Budi Prasetiawan.
Ada sebanyak 3 regu dengan masing-masing terdiri dari 10 relawan yang sudah melakukan pencarian di lokasi ritual Kahyangan dekat puncak Gunung Lawu.
Para relawan yang telah dibekali logistik itu terpaksa harus bermalam di sekitar puncak Lawu untuk kembali melanjutkan pencarian pada pagi hari ini.
(dpe/iwd)