Taman Pasif yang ada di tengah trotoar Jalan Darmo atau depan Taman Bungkul sudah jadi. Tapi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro untuk menata ulang taman.
"Jangan terlalu kosong dan terlalu lebat tanamannya. Kalau bisa tiga kali sehari dilihat, jangan sampai nggak keramut seperti ini," kata Eri di Jalan Darmo, Selasa (25/10/2022).
Eri juga ingin tanaman di taman pasif dibuat pola agar lebih cantik. Kemudian, tanaman yang ditanam juga bervariasi, mulai tanaman jenis rumput hingga jenis pepohonan agar teduh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain itu, ia juga meminta agar tumbuhan yang ditanam di kawasan tersebut harus tahan cuaca panas. Tumbuhan yang diinginkan tak hanya pohon tinggi saja, tetapi dikombinasikan agar tidak terlihat penuh.
"Jangan hanya semak, tapi ada juga yang ukuran sedang dan ada yang tinggi. Jadi dibuat pola-pola gitu biar bagus, didelok iku enak (dilihat itu enak)" ujarnya.
Sementara Kepala DLH Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan ada beberapa evaluasi yang disampaikan Wali Kota Eri. Seperti merawat taman pasif dan ditata dengan baik, sehingga tidak sampai terlalu rimbun atau gersang.
Kemudian diberikan tumbuhan yang bervariasi, agar tanaman di taman pasif itu harus bisa menyerap polusi dan tahan terhadap cuaca. "Sehingga penyerapan CO2 bisa optimal dan bisa memproduksi O2 sebanyak-banyaknya. Nanti kita akan siapkan tiga jenis tanaman, mulai dari semak, perdu-perduan, hingga pohon pelindung yang agak tinggi," jelasnya.
Pada penataan taman pasif, nantinya tak hanya di Jalan Raya Darmo saja. Tetapi, seluruh taman pasif di Surabaya akan ditata dan ditanami tiga jenis tanaman itu.
Dalam waktu dekat, ia bersama timnya akan melakukan penyisiran tanam pasif di Surabaya. Ketika ditemukan ada tanaman yang terlalu lebat atau tampak gersang, maka akan ditata ulang.
"Selain tanaman, kita juga tambahkan lampu, agar taman pasif tampak cantik meskipun malam hari," pungkasnya.
(esw/iwd)