Jembatan di Jember Putus Diterjang Derasnya Arus Sungai, 300 KK Terisolasi

Jembatan di Jember Putus Diterjang Derasnya Arus Sungai, 300 KK Terisolasi

Yakub Mulyono - detikJatim
Selasa, 25 Okt 2022 19:54 WIB
Jembatan di Jember putus
Jembatan di Desa Darungan Jember putus (Foto: Istimewa)
Jember -

Jembatan di Dusun Plalangan, Desa Darungan, Tanggul, Jember putus karena derasnya arus sungai. Akibatnya, sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) di desa itu terisolasi.

"Tim kami berangkat ke lokasi, dan benar info sementara kurang lebih 300 KK terisolasi. Jembatan itu menghubungkan antardusun," kata Koordinator Regu TRC BPBD Jember, Holik saat dihubungi, Selasa (25/10/2022).

Terkait langkah penanganan, lanjutnya, tim TRC BPBD Jember akan melakukan asesmen. Termasuk upaya untuk mencari akses jalan alternatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti kita akan upaya mencari jalur alternatif untuk membantu warga yang terisolasi," tandasnya.

Warga setempat, Budi Sutrisno mengatakan jembatan putus terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Putusnya jembatan karena debit air yang meningkat akibat guyuran hujan yang terjadi terus menerus di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Putusnya jembatan itu terjadi sekitar jam 4 sore, akibat terjangan air sungai yang debit airnya cukup deras. Sehingga pondasi jembatan tidak kuat dan ambruk," katanya.

Menurut Budi, jembatan itu adalah penghubung antardusun di Desa Darungan. Yakni Dusun Plalangan dan Dusun Jumbatan.

"Jembatan itu berada di satu wilayah desa. Yakni Desa Darungan. Menghubungkan antardusun, yakni Dusun Plalangan sebelah utara dan Dusun Jumbatan sebelah selatannya. Jembatan itu juga menuju ke jalan provinsi di wilayah Kecamatan Tanggul, jaraknya kurang lebih 10 Km dari jalan provinsi," terang Budi.

"Untuk warga terisolasi lumayan banyak, sisi utara jembatan itu kisaran ada 300 KK. Rincinya, untuk Dusun Plalangan kurang lebih 220 KK, Perum Petung Tulis sekitar 80 KK. Jadi ada dua dusun yang terisolasi," sambungnya.

Dengan putusnya jembatan tersebut, kata Budi, untuk kendaraan bermotor roda empat tidak bisa melintas. Sementara untuk roda dua harus memutar cukup jauh.

"Untuk kendaraan roda 4 sudah tidak bisa sama sekali (melintas). Kalau kendaraan roda 2 harus melewati daerah wisata danau Langon yang ada di Dusun Bataan. Itupun akses jalannya sangat sulit, karena tanah berlumpur," ungkapnya.

"Jembatan ini juga akses angkutan produksi Kebun Zeelandia Afdeling Sumber Bulur-Petung Tulis menuju ke Pabrik Zeelandia," imbuhnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads