Kampung Sumurup Trenggalek Tak Layak Huni Imbas Longsor, Ini Langkah Bupati

Kampung Sumurup Trenggalek Tak Layak Huni Imbas Longsor, Ini Langkah Bupati

Adhar Muttaqin - detikJatim
Minggu, 23 Okt 2022 02:02 WIB
Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin
Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin telah menyiapkan skema darurat untuk Kampung Sumurup yang tak layak huni usai diterjang longsor. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek memastikan kondisi perkampungan Sumurup yang diterjang longsor tidak layak huni. Saat ini pihaknya mulai menjalankan skema penanganan darurat.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, saat meninjau lokasi longsor dan pengungsi mengatakan, dari asesmen sementara kawasan Dusun Pule, Desa Sumurup yang dihuni 37 KK atau 128 jiwa tersebut rawan terjadi longsor susulan. Pada bagian atas tebing terdapat retakan berskala besar yang menyebar secara sporadis.

"Wilayah tersebut sudah tidak layak untuk dihuni, karena retakan sudah menyebar. Dengan kondisi seperti itu ketika kena hujan sedikit saja sudah masuk ke bawah melalui retakan, jadi longsoran bisa bertambah," kata Arifin, Sabtu (22/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pemkab bersama Pemprov Jatim tengah mempersiapkan skema penanganan darurat untuk seluruh masyarakat yang terdampak.

"Untuk yang pertama kami dibantu oleh Pemprov Jatim dan BBWS, kami menyiapkan untuk membuat sabuk air di atas bukit. Tujuannya ketika terjadi hujan susulan tidak menambah beban longsoran. Air bisa teralirkan ke parit dan sungai," paparnya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, pemerintah akan mempersiapkan lahan untuk relokasi seluruh masyarakat yang terdampak bencana tanah longsor. Proses relokasi bisa dilakukan secara mandiri maupun difasilitasi oleh pemerintah daerah.

"Kami sedang inventarisasi warga, siapa yang punya tanah pribadi atau milik kerabat, yang ingin dibangunkan rumah ya kami bangunkan. Kalau tidak punya tanah, opsinya pemerintah punya tanah di Dilem Wilis atau opsi-opsi lain. Kalau sudah setuju maka kami bangunkan," jelasnya.

Arifin menambahkan, saat ini pemerintah juga mengimbau masyarakat terdampak untuk mengungsikan ternaknya di kandang komunal pemerintah di Kecamatan Bendungan.

"Agar lebih aman, tidak seperti kemarin dikeluarkan di jalan, ditarik lagi ke atas. Makanya lebih kalau dititipkan di kandang komunal," imbuh alumnus SMAN 6 Surabaya tersebut.

Pemkab Trenggalek memastikan akan mendampingi masyarakat terdampak untuk mendapatkan haknya selama masa darurat.

"Kami harap semua komunikatif, masyarakat, perangkat desa, agar kebutuhan masyarakat di sini selama mempersiapkan proses dlrelokasi bisa tercukupi. Termasuk anak-anak sekolah dan kesehatannya," jelas Arifin.

Sementara itu salah seorang warga Dewi Arinawati, berharap bisa segera direlokasi ke tempat yang lebih aman.

"Semoga dapat tempat relokasi yang lebih baik dan aman. Kami ngikut pemerintah, tapi jangan terlalu jauh dari sini," kata Dewi.

Sebelumnya bencana tanah longsor berskala besar menerjang RT 21, Dusun Pule, Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek. Akibat bencana tersebut empat rumah tertimpa material longsor, dua di antaranya hancur total. Longsor juga menimbun 3 ekor sapi dan 10 ekor kambing.




(hil/dte)


Hide Ads