Dalam kunjungannya, Arumi bertemu dan dialog langsung dengan para pengungsi di salah satu rumah warga, seputar bencana tanah longsor yang menerjang empat rumah warga tersebut.
"Yang sabar ya bu, waktu itu bagaimana ibu menyelamatkan diri," kata Arumi, saat berkomunikasi dengan salah seorang pengungsi, Sulasmiati, Jumat (21/10/2022).
"Saya diseret keluar rumah, saya kondisinya stroke. Alhamdulillah selamat," sahut Sulasmiati sambilmengenang peristiwa itu.
Arumi mengatakan rentetan bencana alam banjir dan tanah longsor di Trenggalek berdampak besar terhadap masyarakat. Khusus untuk bencana banjir, pihaknya melihat telah mendapatkan perhatian besar dari pemerintah daerah hingga pusat, serta berbagai kalangan.
![]() |
"Sebetulnya bagi tugas sama Pak Emil (Wakil Gubernur Jatim). Pak Emil kan sudah datang berkoordinasi langsung dengan pemerintah. Yang masuk berita paling banyak kan (terkait banjir) daerah pesisir, Alhamdulillah sudah dapat banyak perhatian," kata Arumi, Jumat (21/10/2022).
Arumi mendorong agar bencana tanah longsor juga mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, sebab dampak yang ditimbulkannya juga cukup serius. Bahkan, di Desa Sumurup terdapat rumah yang hancur tertimbun longsor.
"Akhirnya saya coba datang yang belum banyak mendapatkan perhatian," jelasnya.
Menurutnya dampak tanah longsor di Desa Sumurup membutuhkan penanganan jangka panjang, karena rumah warga hancur total. Meski demikian mereka juga membutuhkan program penanganan darurat.
"Kalau menurut saya butuh solusi jangka panjang, ini menjadi masukan juga untuk pemerintah daerah dari pemkab maupun dari pemerintah provinsi. Butuh solusi jangka panjang karena yang terdampak ini rumah. Dalam masa bencana seperti ini ada di posko pengusiran tentu nggak bisa panjang-panjang waktunya," jelasnya.
Untuk itu pemerintah harus segera mencari solusi jangka pendek terhadap para pengungsi. Harapannya, masyarakat yang terdampak bencana bisa kembali menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Nah harus ada solusi bagaimana apakah relokasi atau pembangunan ulang rumahnya atau bantuan dalam bentuk apa. Kami hanya bisa berikan rekomendasi rekomendasi kepada pemerintah daerah," jelasnya.
Istri Emil Elestianto Dardak ini menambahkan dalam kunjungan tersebut pihaknya juga menyalurkan sejumlah bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak tanah longsor, sekaligus memberikan penguatan mental.
"Jadi saya itu punya satu yayasan namanya aksi baik biasanya aksi baik itu punya kegiatan warga dalam bentuk apapun. Tapi kali ini dalam bentuk bantuan sosial karena masih banyak kejadian-kejadian bencana alam di Trenggalek seperti banjir dan tanah longsor. Kemudian Malang, Blitar dan masih banyak kabupaten kota yang lainnya," ujar Arumi.
Di Trenggalek Arumi mengunjungi dua titik pengungsian warga yang rumahnya hancur disapu tanah longsor, yakni Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan dan Desa Dawuhan, Kecamatan Trenggalek.
(abq/iwd)