Longsor yang terjadi di Dusun Pule, Desa Sumurup, Bendungan, Trenggalek menjadi momen yang menakutkan bagi warga. Warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Sedetik saja mereka telat, maka nyawa menjadi taruhannya.
Longsor di Dusun Pule, Desa Sumurup itu bermula dari hujan deras yang terjadi selama dua hari berturut-turut. Masyarakat sekitar tidak ada yang menyangka hujan deras tersebut menjadi awal bencana besar di kampungnya.
Pada Senin (17/10) malam, warga beristirahat dengan tenang. Namun, keesokan harinya, sekitar pukul 05.30 WIB suasana tenang pun berubah total. Suara gemuruh disertai getaran dari tebing setinggi 100 meter membuat warga kampung kacau. Teriakan dan kepanikan langsung terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu saya masih tidur, kalau mbah sudah bangun. Tiba-tiba ada suara seperti gemuruh, akhirnya semua lari menyelamatkan diri, saya langsung bangun dan lari," kata salah satu penghuni rumah, Dewi Arinawati kepada detikJatim, Jumat (21/10/2022).
Terjangan tanah longsor dari tebing dengan cepat menghantam empat rumah warga dan kandang ternak yang ada di bawahnya.
"Warga berusaha menyelamatkan diri saat itu juga. Kakak saya yang rumahnya di samping ini lari ketimpa atap asbes, sampai luka. Kemudian yang atas situ tertimpa almari," imbuhnya.
Hal yang sama diungkapkan warga lain. "Saya diseret keluar rumah, saya kondisinya stroke," kata warga lain.
Pasca-bencana tanah longsor tersebut warga mengungsi ke rumah warga lain yang lebih aman.
"Mengungsi semua, meskipun rumah saya tidak kena, tapi takut, karena di samping titik longsor. Takut kalau terjadi longsor susulan," kata Dewi.
Akibat tanah longsor itu empat rumah tertimpa longsor, dua di antaranya tertimbun dan habis tak tersisa. Tidak hanya itu, 3 ekor sapi dan 10 ekor kambing yang ada di kandang ikut hilang tersapu longsor.
(abq/iwd)