Bertambah 1.232, Kasus Pneumonia Anak di Surabaya Jadi 9.312

Bertambah 1.232, Kasus Pneumonia Anak di Surabaya Jadi 9.312

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 20 Okt 2022 18:17 WIB
pneumonia
Foto: Getty Images/iStockphoto/Sladic
Surabaya -

Penyakit pneumonia atau radang paru-paru pada balita di Surabaya bertambah 1.232 dalam sebulan. Total ada sebanyak 9.312 anak usia 0-5 tahun mengidap pneumonia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina mengatakan di Kota Pahlawan terdapat 15.252 kasus pneumonia pada usia 0 sampai di atas 5 tahun. Data ini terhitung selama periode Januari-September 2022.

"Penemuan kasus ISPA pneumonia melalui deteksi dini pada periode Januari-September 2022 dengan distribusi berdasarkan usia 0-5 tahun 9.312, di atas 5 tahun 5.940, total 15.252," kata Nanik kepada detikJatim, Kamis (20/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinkes Surabaya pun telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah pneumonia pada balita. Yakni menjauhkan balita dari penderita batuk, karena bisa berpotensi menularkan penyakit lewat droplet.

"Lakukan imunisasi lengkap, berikan ASI pada bayi/anak berusia 0-2 tahun, jauhkan balita dari asap, debu, serta bahan-bahan yang mengganggu pernapasan. Lalu bersihkan lingkungan tempat tinggal balita serta usahakan ruang memiliki udara bersih dan ventilasi cukup," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan untuk pneumonia, Dinkes diminta harus turun cepat dan mendeteksi anak sebanyak-banyaknya. Sebab, ditakutkan jika kasusnya sedikit tapi seperti gunung es. Artinya di bawahnya masih banyak yang terkena namun tidak terdeteksi.

"Makanya turun sebanyak-banyaknya (dinkes untuk mendeteksi). Sama seperti COVID-19, kenapa Surabaya dulu kasusnya tinggi, karena turun semua dihabisi sampai ketemu, semakin banyak semakin bagus. Karena kalau semakin banyak kita pengobatannya gampang," kata Eri

Menurut Eri, semakin banyak anak yang ditemukan, maka semakin dini diketahui dan segera diobati dan sembuh. Oleh karena itu, ia meminta Dinkes semakin masih sosialisasi dan turun mendeteksi anak-anak lebih dini.

"Makanya saya minta turun semakin masif dari Dinkes kepada semua wilayah di Kota Surabaya untuk dua penyakit ini dan semakin masif melakukan sosialisasi. Kembali lagi, saya berharap betul untuk peran serta orang tua untuk menjaga putra putrinya. Sehingga penyakit apa pun bisa kita hindarkan dari putra putri kita," pungkasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads