Sebanyak 8.080 anak usia 0-5 tahun di Kota Surabaya mengidap penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Hal ini dilaporkan pada periode Januari-Agustus 2022 oleh Dinkes Surabaya.
Dokter spesialis paru RS Universitas Airlangga (Unair), dr Alfian Nur Rosyid SpP(K) FAPSR FCCP mengatakan, pneumonia merupakan infeksi yang tertular dari orang lain. Seperti droplet. Artinya bukan karena genetik atau turunan dari orang tua.
"Sehingga penyakit ini bisa sembuh, asal diketahui lebih awal dan segera dilakukan pengobatan," kata dr Alfian saat ditemui detikJatim, Rabu (19/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dr Alfian menjelaskan, jika anak-anak memiliki imunitas yang lebih lemah dari orang dewasa. Sehingga saat terhirup droplet dari penderita pneumonia akan lebih rentan untuk tertular.
Terutama untuk balita atau bayi yang mengalami gizi buruk. Menurutnya usia 0-5 tahun itu akan lebih rentan tertular bakteri dan penyakit pneumonia.
"Kalau anaknya sehat, imunitas bagus saat terkena pneumonia gejala akan ringan atau dia sembuh. Tapi kalau anak tersebut gizinya buruk, imunitas lemah ketika terkena pneumonia akan bergejala atau bisa memiliki kondisi yang lebih parah," jelasnya.
Orang tua pun harus mengenali gejala awal sebagai waspadai. Seperti batuk berdahak, sesak, demam dan batuk hingga membuat napas memberat.
"Terutama apabila anak yang biasanya aktif lari-lari menjadi kurang aktif dan lemas, apalagi disertai napas yang memberat. Kalau muncul gejala sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.
(esw/fat)