Bus pariwisata PO Samudra Trans nopol S 7429 UN yang mengangkut rombongan siswa SMK PGRI 1 Nganjuk menabrak truk muat tebu di KM 681.800A Astra Tol Jombang- Mojokerto (Jomo). Bus berisi 60 orang itu menabrak truk yang parkir di bahu jalan gara-gara menghindari kendaraan yang mengerem di depannya.
Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jatim AKBP Dwi Sumrahadi mengatakan bus Samudra Trans melaju dengan kecepatan tinggi dari barat ke timur atau dari arah Nganjuk ke Mojokerto. Bus yang dikemudikan Muktiono (52), warga Desa Cangkring Malang, Beji, Pasuruan ini mengangkut rombongan siswa SMK PGRI 1 Nganjuk untuk berwisata ke Bali.
Menurutnya, total 60 orang di dalam bus pariwisata ini. Terdiri dari sopir, 1 kernet, 1 pemandu wisata, 3 guru pendamping siswa, serta 54 siswa SMK PGRI 1 Nganjuk. Sampai di KM 681.800A Astra Tol Jomo sekitar pukul 10.45 WIB, sopir bus tiba-tiba membanting setir ke kiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sopir bus tidak menjaga jarak aman. Ketika kendaraan di depannya mengerem, sopir bus banting setir ke kiri. Namun, di lajur lambat juga ada kendaraan di depannya sehingga sopir bus banting setir lagi ke kiri ke arah bahu jalan," terangnya kepada detikJatim, Kamis (20/10/2022).
Sialnya, ketika itu terdapat 2 truk gandeng muat tebu yang parkir di bahu jalan KM 681.800A Astra Tol Jomo. Yaitu truk nopol AG 8432 UF yang dikemudikan Rohmad Darmawan (51), warga Kelurahan Singonegaran, Pesantren, Kota Kediri dan truk nopol S 8760 UZ yang dikemudikan Prawoto (63), warga Desa Karangrejo, Kandat, Kediri.
"Truk gandeng parkir di bahu jalan karena mengalami kendala pecah ban," jelas Dwi.
Tak pelak Bus Samudra Trans menabrak bagian belakang truk nopol AG 8432 UF. Kerasnya tabrakan mengakibatkan truk AG 8432 UF terdorong ke depan hingga menabrak bagian belakang truk nopol S 8760 UZ.
"Posisi terakhir ketiga kendaraan berada di bahu jalan menghadap ke timur. Penyebabnya diduga pengemudi bus tidak menjaga jarak aman dengan kendaran di depannya," ungkap Dwi.
Menurut Dwi, kecelakaan ini menewaskan kernet bus, Dwi Handoyo Slamet (45), warga Desa Menanggal, Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Selain itu, 4 penumpang bus menderita luka berat. Ia menegaskan data tersebut laporan awal TKP sehingga masih dinamis.
Yaitu Danang Dwi Prasetyo (36), warga Desa Pace Wetan, Pace, Nganjuk, Dyah Setiorini (29), warga Rejoso, Nganjuk, Sidik Efendi (28), warga Desa Sambikerep, Rejoso, Nganjuk, serta Wildan Nur Bastian (23), warga Kelurahan Werungotok, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk.
"Korban meninggal dunia 1 orang, luka berat 4 orang," tegasnya.
Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Anang Setiyanto menjelaskan 2 truk berhenti di bahu jalan Astra Tol Jomo karena salah satu truk mengalami kerusakan. "Informasinya ada kerusakan sehingga dia parkir di pinggir jalan. Truk satunya menghampiri karena temannya. Truk yang belakang yang rusak," jelasnya.
Anang merilis korban kecelakaan ini berjumlah 6 orang. Terdiri dari 1 korban tewas, 1 luka berat dan 4 luka ringan. Sedangkan sopir kedua truk gandeng selamat. Para korban tewas dan luka telah dievakuasi ke RSUD Jombang.
1. Dyah Setiorini (29), PNS warga Desa/Kecamatan Rejoso, Nganjuk. Mengalami luka ringan, tergores pada muka
2. Marcel Davan Oldry Alfiano (18), warga Desa Sumberwuluh, Brebek, Nganjuk. Mengalami luka ringan, tergores di pelipis mata kanan
3. Danang Dwi Prasetyo (35), PNS warga Dssa Pace Wetan, Pace, Nganjuk. Mengalami luka ringan pada tangan kiri
4. Sidik Efendi (28), guru NonPNS, warga Desa/Kecamatan Rejoso, Nganjuk. Mengalami luka ringan
5. Wildan Nur Bastian (23), kru Bus PO Samudra Trans warga Kelurahan Werungotok, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk. Mengalami luka berat pada kaki
6. Dwi Handoyo Slamet (45), kernet Bus PO SamudraTrans warga Desa Menanggal, Mojosari, Mojokerto. Tewas di lokasi kecelakaan.
(abq/iwd)