2.500 Ayam Mati-Ribuan Hektare Sawah Terendam Banjir Blitar Selatan

2.500 Ayam Mati-Ribuan Hektare Sawah Terendam Banjir Blitar Selatan

Erliana Riady - detikJatim
Rabu, 19 Okt 2022 14:50 WIB
2.500 Ayam Mati-Ribuan Hektare Sawah Terendam Banjir Blitar Selatan
Area persawahan terendam banjir (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Dampak banjir Blitar membuat ribuan hewan ternak mati dan ribuan hektare sawah terancam gagal panen. Data Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, sampai hari ini dampak banjir bandang merendam 1.453 hektare persawahan dan 2.500 ekor ayam petelur mati tertimpa kandang yang roboh terbawa arus banjir.

Kandang ayam yang roboh dan ribuan ekor ayam mati milik Ugik, warga . Selain ayam, 33 kambing mati hanyut terbawa banjir. Puluhan kambing itu milik dua warga di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo juga.

"Kalau sapi masih bisa diselamatkan diungsikan ke tempat yang lebih aman. Ini sedang kami laporkan ke pemkab dan pemprov, kami tunggu kebijakan seperti apa," kata Kadisnakkan, Toha Mashuri saat dikonfirmasi, Rabu (19/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Pertanian Pemkab Blitar, Wawan Widianto memaparkan, dari ribuan hektare sawah yang terendam itu didominasi tanaman jagung dan pembenihan jagung.

"Yang Wonotirto itu itu dominasi jagung. Hampir semua mati jadi dipastikan gagal panen. Kalau yang Sutojayan itu pembenihan jagunh dan mati semua terendam air sejak Minggu itu," papar Wawan.

ADVERTISEMENT

Selain tanaman jagung, sebagian lahan persawahan ada yang ditanami cabai, padi dan hortikultura. Dari laporan dinas pertanian, 70 persen tanaman-tanaman tersebut berpotensi mati karena terlalu lama terendam air sehingga tidak bisa dipanen. Selain masa tanamnya kurang dari satu bulan, tanaman-tanaman itu telah membusuk direndam air.

Hewan -hewan ternak yang hanyut dan mati akibat banjir bandang di Blitar.Hewan ternak hanyut dan mati akibat banjir bandang Blitar/ Foto: Istimewa

"Kerugian belum kami total. Karena ini laporan sementara, kemungkinan luasan masih bertambah. Dan para petani ini masih sedikit yang ikut asuransi tani sehingga potensi kerugian tidak ada yang mengcover," ungkapnya.

Sementara lahan cabai milik Yatno warga Desa Plosorejo, Kademangan. Pohon cabai yang ditanam sekitar empat bulan lalu baru saja berbuah. Buahnya yang masih kecil dan hijau, tidak laku jika dipanen paksa untuk dijual ke pasar.

"Busuk itu kalau besok air nggak surut. Dipanen ya nggak laku wong masih kecil-kecil. Walaupun masih hijau tapi kalau sudah agak besar masih bisa disetor ke pasar atau penjual gorengan," tuturnya.

Selain laporan sawah yang terendam, dinas pertanian juga menerima laporan kerugian lainnya. Yakni sebanyak 10 unit pompa air hanyut terbawa banjir bandang di Desa Balerejo Kecamatan Panggungrejo. Meski banjir yang melanda sudah surut, namun wilayah persawahan Blitar selatan masih terendam.

Rincian sawah yang terendam:
1. Kecamatan Wonodadi seluas 122 hektare
2. Kecamatan Binangun 40,25 hektare
3. Kecamatan Wonotirto seluas 48 hektare
4. Kecamatan Kademangan seluas 239 hektare
5. Kecamatan Sutojayan paling luas yakni 690 hektare
6. Kecamatan Panggungrejo seluas 142,75 hektare
7. Kecamatan Srengat seluas 171 hektare




(hil/fat)


Hide Ads