Posko Pengungsian Kosong, Warga Mulai Bersihkan Lokasi Banjir Blitar

Posko Pengungsian Kosong, Warga Mulai Bersihkan Lokasi Banjir Blitar

Erliana Riady - detikJatim
Rabu, 19 Okt 2022 09:50 WIB
Posko Pengungsian Kosong, Warga dan Sekolah Mulai Membersihkan Lokasi Banjir
Posko pengungsian kosong (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Suasana di posko pengungsian di Blitar kosong. Warga mulai membersihkan rumah dan sekolah yang terendam air selama 2 hari.

Tampak di posko pengungsian di kantor Kelurahan Sukorejo, petugas melipat karpet dan tikar. Kondisi ruangan sudah kosong karena semua pengungsi kembali ke rumah masing-masing sejak Selasa (18/10/2022) malam.

"Semua pulang ke rumahnya. Begitu sore sampai malam tidak hujan. Jadi kami izinkan pulang. Namun posko tetap standby jika hujan deras kembali turun," kata Rifki, petugas memakai kaos bertuliskan Tagana Kab Blitar, Rabu (19/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa warga di sekitar posko pengungsian juga tampak mengeluarkan barang-barang mereka dari dalam rumah. Aktivitas serupa dilakukan di SDN Suyojayan 03 yang merupakan sekolah terdampak paling parah saat banjir datang.

Kursi-kursi dikeluarkan semua dari dalam kelas. Beberapa siswa membersihkan kursi itu dengan mengelap kain basah. Yang lain, mengeluarkan kapur tulis berpuluh-puluh dos, lalu menjemurnya di atas meja dengan dijejer rapi.

ADVERTISEMENT
Posko Pengungsian Kosong, Warga dan Sekolah Mulai Membersihkan Lokasi BanjirWarga dan Siswa Mulai bersihkan bekas banjir/ Foto: Erliana Riady

Yang memilukan, adalah buku-buku di dalam almari perpustakaan yang tidak sempat diselamatkan. Buku-buku itu terendam air bercampur lumpur yang pasti sudah tak bisa diselamatkan.

"Ya sekitar 2000an buku. Ini kalau dipegang licin kena lumpur. Kalau diangkat ambrol. Air datangnya malam, kami tidak sempat menyelamatkan karena posisinya di rak paling bawah," kata Kepsek SDN Sutojayan 03, Siti Kholifah.

Tampak beberapa wali murid ikut membersihkan ruang kelas. Ruangan ini belum bisa dipakai untuk aktivitas belajar mengajar sampai benar-benar bersih dan nyaman digunakan. Dinding kelas masih basah oleh bekas air dengan ketinggian sekitar 1 meter lebih.

Kholifah mengakui belum bisa memutuskan kapan sekolah kembali dibuka. Bahkan untuk agenda gladi bersih ANBK yang diundur hari ini, juga belum bisa dilaksanakan.

"Sedih sekali. Rumah saya juga kebanjiran. Saya juga gak bisa sekolah. Gak tau kapan masuknya. Ini kerja bakti dulu sampai sekolahnya bersih," tutur Farasa, siswa kelas VI sekolah itu.




(hil/fat)


Hide Ads