Banjir melanda sebagian wilayah Jawa Timur (Jatim). Beberapa daerah di Jatim yang diterjang banjir antara lain Blitar, Malang, dan Banyuwangi. Salah satu penyebabnya adalah cuaca ekstrem, yakni hujan deras dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.
Potensi bencana banjir bisa meluas ke beberapa daerah. Sebagian daerah di Jatim lainnya berada di level waspada banjir. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis data dari BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB dengan InaRisk.
Melansir situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 3 wilayah Jatim yang berstatus waspada banjir hari ini. Yakni Pasuruan, Gresik, dan Jember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala BPBD Gresik Dermawan, mengatakan sebanyak lima kecamatan di Gresik menjadi titik rawan terjadi banjir. Sebelum dilakukan normalisasi Sungai Kali Lamong, kelima kecamatan itu sering menjadi langganan banjir.
"Ada lima titik rawan terjadi banjir. Kecamaran Balongpanggan, Benjeng, Cerme, Menganti, dan Kedamean," kata Ketua BPBD Gresik, Dermawan, Selasa (18/10/2022).
Mengantisipasi hal tersebut, lanjut Dermawan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan OPD terkait. Pemerintah Kabupaten Gresik juga sudah melakukan antisipasi mencegah terjadinya banjir dengan cara mengeruk Kali Lamong.
"Untuk tahun ini mudah-mudahan aman dari banjir karena sudah dilakukan normalisasi oleh DPUTR," tambah Dermawan.
Menurut Dermawan, kegiatan pengerukan palung sungai dan sekaligus hasil tanah digunakan untuk memperkuat atau meninggikan tanggul sungai itu akan efektif untuk bisa mengurangi potensi banjir Kali Lamong. Sehingga, bisa meminimalisir potensi banjir di lima kecamatan tersebut.
"Pengerukan yang dilakukan Pemkab Gresik dan pembangun tanggul oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo ini dapat meminimalisir banjir Kali Lamong yang menjadi musibah tahunan di Gresik," kata Dermawan.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk perampingan pohon-pohon yang lebat dan rawan roboh. Sebab, beberapa hari ini terjadi cuaca yang ekstrem hingga buruk.
"Intinya kita sudah berkoordinasi dengan pihak terkait. Seperti kemarin, salah satu tanggul di Gluranploso, Benjeng hampir jebol sudah dilakukan perbaikan. Tapi kita juga tetap memeriksa tanggul2 yang potensi atau rawan jebol," jelas Dermawan.
Meski demikian, BPBD Gresik tetap siaga dan waspada ketika terjadi banjir. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana akibat cuaca ekstrim melalui camat masing-masing wilayah.
"Kita tetap waspada dan siaga. Intensif pantauan wilayah dengan relawan yang berada di wilayah rawan agar kita bisa deteksi dini," tutup Dermawan.
(hil/dte)