Paniknya Warga Blitar Selamatkan Diri saat Banjir Mencapai Dada

Paniknya Warga Blitar Selamatkan Diri saat Banjir Mencapai Dada

Fima Purwanti - detikJatim
Senin, 17 Okt 2022 19:56 WIB
Banjir melanda Desa Kedungbunder, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Senin (17/10/2022). Dalam video amatir yang beredar, ada titik banjir yang nyaris sampai atap rumah warga.
Banjir yang terjang Blitar Selatan. Foto: Istimewa (dok. tangkapan layar video amatir)
Blitar -

Agus Widodo (45) tak menyangka banjir besar kembali merendam Kelurahan/Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Banjir tahun ini memang parah. Dia merasakan kepanikan saat air semakin tinggi.

Hampir sekitar 18 tahun wilayah Kecamatan Sutojayan tak pernah banjir melebihi paha orang dewasa. Namun, selepas Subuh tadi, banjir terus meninggi hingga lebih dari 1 meter.

"Airnya masuk sejak subuh. Awalnya ya dikit-dikit gitu. Lama-kelamaan tinggi, sampai setengah badan lebih," ujar Agus saat ditemui detikJatim di posko pengungsian, Senin petang (17/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengaku kaget saat air masuk ke dalam rumah. Volume air pun berangsur-angsur naik, hingga dada. Sejumlah warga pun juga panik dan segera menyelamatkan barang berharga yang dimiliki.

Agus pun menyelamatkan keluarganya. Dia mengevakuasi keluarganya ke rumah tetangga.

ADVERTISEMENT

"Iya, keluarga aman, sudah saya antar ke rumah tetangga yang ada lantai duanya. Beberapa tetangga juga di situ. Kalau barang ya beberapa diselamatkan, ditaruh di tempat yang tinggi," katanya.

Warga Blitar terdampak banjir.Agus Widodo, salah satu warga Blitar korban banjir menceritakan saat air mencapai setinggi dada. Foto: Fima Purwanti/detikJatim

Sekitar pukul 07.00 WIB, volume air terus meningkat, bahkan ada yang hampir mencapai atap rumah warga. Warga pun berbondong-bondong menyelamatkan diri dan barang berharga.

Menurut Agus, Sutojayan memang selalu mengalami banjir setiap tahunnya. Namun, banjir tahunan biasanya hanya terjadi dengan tinggi sebatas lutut orang dewasa. Sedangkan, untuk banjir dengan skala besar terakhir terjadi pada tahun 2004.

"Paling besar ya banjir tahun 2004, baru kali ini banjir besar lagi. Banjir tahunan biasanya hanya selutut," imbuhnya.

Agus berharap banjir besar saat ini bisa segera surut dan kondisi kembali normal. Selain itu, warga juga berharap agar pemerintah bisa memberikan solusi agar tidak ada lagi banjir tahunan di Kecamatan Sutojayan.




(dpe/dte)


Hide Ads