Tema Hari Menopause Sedunia 2022 dan Penjelasannya

Tema Hari Menopause Sedunia 2022 dan Penjelasannya

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 18 Okt 2022 13:34 WIB
ilustrasi hot flash
Ilustrasi Hari Menopause Sedunia/Foto: thinkstock
Surabaya -

Wanita yang mengalami menstruasi pasti suatu saat akan mencapai menopause. Yakni fase berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi. Kondisi ini memantik perhatian sebagian orang yang akhirnya membuat peringatan Hari Menopause Sedunia setiap 18 Oktober.

Apa itu Menopause?

Melansir dari situs Dinkes NTB, menopause adalah berhentinya siklus menstruasi secara fisiologis yang berkaitan dengan usia perempuan. Namun, seorang wanita dikatakan telah mengalami menopause setelah tidak mengalami menstruasi minimal selama 12 bulan.

Gejala menopause yang dialami setiap perempuan bisa berbeda-beda. Gejala tersebut bisa dari masalah kesehatan yang kompleks, hingga permasalahan psikologis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ada beberapa contoh keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause. Yakni ketidakteraturan siklus haid, gejolak rasa panas (hot flushes), kekeringan vagina, dan menurunnya gairah seks.

Asal-usul Hari Menopause Sedunia

Hari Menopause Sedunia diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan menopause. Serta membantu para perempuan memahami kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan periode peri-menopause (masa sebelum, saat, dan setelah menopause). Selain itu, peringatan ini juga merupakan dukungan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan.

ADVERTISEMENT

Hari Menopause Sedunia diperingati setiap tanggal 18 Oktober sejak tahun 2009. Peringatan ini digagas oleh International Menopause Society (IMS) bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (OKD)/World Health Organization (WHO), dengan menetapkan Oktober sebagai Bulan Kesadaran Menopause Sedunia dan 18 Oktober sebagai puncaknya.

Tema Hari Menopause Sedunia 2022

Melansir dari situs Australian Menopause Society, tema Hari Menopause Sedunia 2022 adalah Cognition and Mood. Artinya, kongnisi (proses mental dalam menyerap ilmu pengetahuan) dan suasana hati.

Tema tersebut menerangkan bahawa keluhan kognitif sering terjadi pada wanita paruh baya. Keluhan kognitif ini kerap terjadi saat wanita mengalami transisi masa menopause.

Kondisi menopause juga terbukti bisa mempengaruhi gangguan tidur dan perubahan suasana hati (mood). Keluhan-keluhan ini berkontribusi terhadap kesulitan kognitif pada usia paruh baya.

Maka tema Kognisi dan Suasana Hati bertujuan memberikan gambaran umum kepada tenaga kesehatan tentang data perawatan klinis wanita menopause. Serta kerangka kerja untuk konseling klinis untuk pasien mereka.

Nah, itu tadi penjelasan mengenari Hari Menopause Sedunia 18 Oktober. Semoga bermanfaat ya.




(hse/sun)


Hide Ads