Pemobil di Kota Malang Ditodong Cutter Pengamen gegara Tak Beri Uang

Pemobil di Kota Malang Ditodong Cutter Pengamen gegara Tak Beri Uang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 17 Okt 2022 14:16 WIB
Pengamen bawa cutter di Kota Malang yang viral
Pengamen bawa cutter di Kota Malang yang viral. (Foto: tangkapan layar video viral)
Kota Malang - Viral di Media Sosial (Medsos) pengendara mobil ditodong pengamen karena tidak memberikan uang. Penodongan itu terjadi di lampu merah pertigaan masjid Sabilillah, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Korban VD (45) Warga Kota Malang menyampaikan bahwa kejadian itu dialaminya pada Sabtu (15/10/2022) malam sekitar pukul 23.35 WIB. Waktu itu dirinya melakukan perjalanan menuju Gunung Bromo.

"Saya naik mobil bersama 3 orang. Saat itu saya perjalanan menuju Bromo mengantarkan 2 tamu dari Belgia mengendarai Avanza," ujarnya kepada detikJatim, Senin (17/10/2022).

Saat VD berhenti di lampu merah pertigaan Masjid Sabilillah seorang pengamen menghampiri kendaraannya. Tapi karena tidak punya uang kecil ia mengatupkan tangan sebagai tanda maaf tidak bisa memberi uang. Pengamen itu malah marah-marah dan menantang VD keluar dari kendaraan.

"Saya mengatupkan tangan tapi dia (pengamen) malah marah terus sumpah serapah gitu bilang 'ayo metuo' (ayo keluar!). Terus saya bilangi lagi nggak ada uang kecil," kata VD.

"Dia tambah marah. Tahu-tahu di tangan sebelah kanan bawa cutter warna merah atau oranye gitu, ditodongkan persis hampir kena kepala saya," ujarnya.

Merasa terancam, VD menutup jendela mobil. Sementara teman VD di bangku penumpang depan sempat menghardik pengamen itu. Pengamen itu pun mendatangi teman VD lalu cekcok dengan temannya hingga kurang lebih 1 menit.

"Cekcok sama teman saya bagian guide itu. Kemudian ada pengamen lain badannya agak lebih kecil melihat keributan yang terjadi dan langsung menarik (pengamen yang membawa cutter) pergi," kata VD.

Setelah itu, pihaknya mencoba untuk memeriksa CCTV di sekitar lokasi. Ia mendapati bahwa pelaku masih ada dan kemudian dia melaporkannya melalui hotline pengaduan.

"Tapi saya lupa hotline apa itu. Karena yang melapor saat itu temen saya yang guide itu. Dia yang ngehubungi," katanya.


(dpe/iwd)


Hide Ads