Sorot

Ngerinya Jalur Maut Cangar-Pacet, Pernah Sehari Terjadi 21 Kecelakaan

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 14 Okt 2022 16:25 WIB
Udin menunjukkan kondisi jalur penyelamat yang tak terawat. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Tak berlebihan jika Jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto dilabeli sebagai jalur maut karena tingginya angka kecelakaan di lokasi ini. Bahkan, rekor kasus kecelakaan di jalur ini pernah mencapai 21 kali dalam sehari. Tak terhitung lagi nyawa yang melayang di jalur penghubung Kota Batu dengan Kabupaten Mojokerto itu.

Tingginya kecelakaan di jalur Cangar-Pacet disampaikan Soleh Hudin alias Udin (46), warga Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Sejak 1995 ia berjaga di jalur ini untuk membantu para korban kecelakaan. Selain bertani, ia juga menjaga vila dan kebun milik orang Surabaya, persis di sebelah utara Tikungan Gotekan. Tikungan di Pacet Selatan ini menjadi tempat paling sering terjadi kecelakaan.

Lantaran sepak terjang itu Udin direkrut menjadi Humas Relawan Welirang Community. Selain tenaga, relawan ini juga menyediakan ambulans untuk mengevakuasi para korban kecelakaan di jalur Cangar-Pacet.

"Sejak jalan ini (Cangar-Pacet) dilebarkan dari 4 meter menjadi 6 meter, kecelakaan sepeda motor lebih banyak. Saya lupa tahun berapa, perkiraan sebelum 2010," kata Udin saat berbincang dengan detikJatim di lokasi, Jumat (14/10/2022).

Sekam penyelamat di jalur ekstrem pacet yang tak terawat. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)

Kecelakaan di Tikungan Gotekan, kata Udin, mayoritas terjadi saat akhir pekan atau hari libur. Sebab, kendaraan wisatawan banyak melalui jalur ini setelah berwisata di Dusun Cangar, Desa Tulungrejo, Bumiaji, Kota Batu dan sekitarnya.

Kontur jalur Cangar-Pacet sendiri berupa turunan curam, panjang dan lurus. Jarak dari Cangar ke Pacet Selatan mencapai sekitar 12 Km. Kemiringan turunan mencapai 32 persen atau lebih dari 16 derajat. Tak ayal banyak kendaraan yang sistem remnya tak berfungsi akibat terlalu lama direm.

"Pernah hanya satu hari rekor 21 kali kecelakaan. Itu setelah pandemi COVID-19 tahun ini, pokoknya pas hari libur. Dari yang kecelakaan ngeblong (rem blong), ada ngeblong lalu menabrak kendaraan di depannya," terangnya.

Udin menjelaskan, sepeda motor yang mengalami rem blong sebagian besar jenis matik. Sebab, kendaraan jenis ini hanya mengandalkan rem ketika melalui jalur Cangar-Pacet. Rem blong pun terjadi ketika sistem pengereman terlalu panas.

Bertanya-tanya, mengapa motor matik seringkali rem blong? Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork