Tambah 3 Profesor Baru, Kini ITS Punya 151 Guru Besar

Tambah 3 Profesor Baru, Kini ITS Punya 151 Guru Besar

esti widiyana - detikJatim
Jumat, 14 Okt 2022 03:03 WIB
Kampus ITS Surabaya
Foto: Kampus ITS Surabaya (dok. ITS)
Surabaya -

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukuhkan profesor, kali ini ada tiga orang dari bidang keilmuan. Yakni Prof Dr Drs Muhammad Mashuri MT, Prof Suntoyo ST MEng PhD dan Prof Nurul Widiastuti SSi MSi PhD. Kini, total ada 151 profesor atau guru besar di ITS.

Prof Dr Drs Muhammad Mashuri MT menyampaikan hasil penelitiannya yang berjudul Pengontrolan Variabilitas untuk Meningkatkan Kualitas. Dimana produk atau layanan yang berkualitas harus dibuat dengan variasi yang seminimal mungkin dengan produk lain. Karena kualitas berbanding terbalik dengan variabilitas.

Dosen Departemen Statistika ini mengatakan untuk mengontrol variabilitas perlu dikembangkan sebuah diagram kontrol berdasarkan ukuran variabilitas atau vektor varians dan matriks korelasi. Diagram kontrol ini bebas satuan, sehingga critical to quality (CTQ) bisa dilihat dengan lebih baik berdasarkan satu diagram kontrol saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diagram kontrol yang dikembangkan ini diklaim lebih baik daripada diagram kontrol sejenis yang sudah ada, karena mampu mendeteksi kesalahan lebih akurat. Sehingga risiko terjadinya kesalahan dapat diminimalkan. Statistik untuk upaya peningkatan kualitas jika digunakan dengan baik akan meningkatkan jumlah produk berkualitas dan keuntungan," kata Wakil Rektor II Institut Teknologi Kalimantan (ITK) ini, Kamis (13/10/2022).

Profesor kedua yang dikukuhkan yakni Prof Suntoyo ST MEng PhD, ia menyampaikan penelitian yang bertajuk Inovasi Pengembangan Rumus Tegangan Geser dan Transportasi Sedimen Akibat Hidrodinamika Gelombang dan Arus serta Aplikasinya. Ada sekitar 530 platform eksploitasi dan eksplorasi yang tersebar di perairan Indonesia. Kinerja dan proses dari platform ini banyak dipengaruhi oleh aktivitas gelombang dan arus sehingga proses-proses hidrodinamika yang utama terkait dengan rekayasa laut dan pesisir penting untuk diperhatikan.

ADVERTISEMENT

"Gelombang pada umumnya akan mengalami perubahan morfologi seiring dengan bergeraknya gelombang itu menuju perairan dangkal. Mengembangkan formula tegangan geser akibat pergerakan berbagai macam bentuk gelombang laut, formula tegangan geser akibat pergerakan gelombang dan arus, serta formula laju transportasi sedimen. Metode baru ini bisa meningkatkan akurasi hingga 35 persen," ujar Dosen Departemen Teknik Kelautan ini.

Sementara profesor ITS ke-151, Prof Nurul Widiastuti SSi MSi PhD dari Departemen Kimia memaparkan riset berjudul Peran Kimia dalam Pengembangan Material Membran dan Adsorben di Bidang Energi dan Lingkungan. Dosen yang juga dipercaya menjabat sebagai Wakil Rektor I ITK ini mengembangkan material bernama karbon bertemplat zeolit atau KTZ dan komposit zeolit karbon (KZK) sebagai material perantara.

"KTZ sendiri bisa digunakan sebagai adsorben gas CO2 dan H2, kemudian dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk berbagai kebutuhan industri. Selain sebagai adsorben, KTZ juga berguna sebagai pengisi material membran untuk memisahkan gas berdasarkan perbedaan diameter gas. Hal ini berguna untuk meningkatkan kualitas gas metana dalam biogas," jelasnya.

Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng memberikan ucapan selamat dan terima kasih kepada tiga profesor baru. Karena telah menambah jumlah profesor di ITS, sehingga kualitas institusi juga meningkat dan kualitas institusi juga diukur dari perbandingan jumlah profesor dan jumlah dosen keseluruhan.

Saat ini, ITS memiliki 120 profesor dan 1.072 dosen yang masih aktif, di mana 149 orang di antaranya merupakan dosen muda baru.

"Jumlah ini terlihat lebih sedikit jika dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya, namun jumlah publikasi yang dihasilkan dari para dosen serta guru besar ITS mencapai 10 kali lipat dan melampaui jumlah publikasi dari PTN yang jumlah dosennya lebih banyak. Artinya, dosen-dosen kita memiliki produktivitas publikasi yang tinggi," pungkasnya.




(esw/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads