Ratusan pesilat memadati ruas jalan di Lamongan. Mereka berkumpul dipicu informasi 4 anggota perguruan silat dianiaya sekelompok pemuda. Dua ruas jalan yang dipadati para pesilat itu yakni ruas Jalan Veteran dan Jalan Soemargo, Lamongan.
Aksi blokade 2 ruas jalan yang terjadi sejak sekitar pukul 15.00 WIB itu dianggap sebagai bentuk solidaritas. Mereka melakukan itu usai mengikuti acara pengesahan perguruan silat di Kecamatan Deket.
Di tengah aksi blokade itu terjadi aksi keributan lempar batu. Belum diketahui siapa yang memulai keributan di 2 ruas jalan di Kota Lamongan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat aksi lempar batu ini salah satu motor milik pesilat mengalami kerusakan: lampu motor dan lampu sein pecah karena dirusak orang tidak dikenal.
Dari informasi yang dihimpun, banyak motor jatuh berserakan di jalan. Selain itu massa juga melempari kaca kendaraan yang melintas hingga pecah.
Selain itu, 2 anggota perguruan silat KA (18) dan TH (20) yang merupakan warga Babat mengalami luka hingga harus dirawat di salah satu rumah sakit. Sedangkan 2 orang lainnya diperbolehkan pulang.
Massa yang semula terkonsentrasi di jalan Veteran dan Jalan Soemargo pun bergerak pulang setelah dijamin dan dikawal personel Polres Lamongan.
Namun, kericuhan kembali terjadi saat rombongan pesilat ini sampai di jalan poros nasional Lamongan-Babat, tepatnya di ruas jalan antara Kecamatan Turi-Kecamatan Sukodadi.
Truk Hino dengan nopol B 9468 BYV mengalami pecah kaca depan dan samping kiri-kanan akibat terkena lemparan massa. Selain itu, Kabag Ops Polres Lamongan Kompol Agus S yang mengamankan rombongan juga menjadi korban pelemparan. Jidat kirinya benjol terkena lemparan batu.
Kapolres Lamongan AKBP Yakhob Silvana Delareskha mengatakan hari ini ada acara pengesahan salah satu perguruan silat di Lamongan yang bertempat di Kecamatan Deket.
"Hari ini ada pengesahan salah satu perguruan silat dan pengesahan itu juga dilakukan pengamanan oleh petugas sehingga semua berjalan aman dan kondusif," kata Kapolres Lamongan AKBP Yakhob Silvana Delareskha kepada wartawan, Selasa (11/10/2022).
Pada saat acara pengesahan itu selesai, lanjut Yakhob, juga dilakukan pengawalan dari depan maupun belakang rombongan dengan dikawal oleh pengurai massa (Raimas).
Namun, kata Yakhob, saat perjalanan pulang dari pengesahan tersebut ada kabar kalau rombongan mereka dianiaya oleh sekelompok orang tak dikenal di Jalan Veteran.
"Informasi ini dengan cepat menyebar hingga membuat mereka yang hendak pulang terkonsentrasi di Jalan Veteran," ujarnya.
Para pesilat yang merupakan penggembira yang berasal dari Tuban dan Bojonegoro itu pun bergerak pulang setelah dilerai petugas kepolisian. Rombongan lantas bergerak pulang dikawal anggota kepolisian Lamongan.
"Kami akan menyelidiki pemicu penganiayaan di jalan Veteran ini," tegasnya.