NasDem Jatim soal Pelesetan Nasdrun: Kurang Elok Mengubah-ubah Nama Parpol

NasDem Jatim soal Pelesetan Nasdrun: Kurang Elok Mengubah-ubah Nama Parpol

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 11 Okt 2022 06:00 WIB
Logo Nasdem - 2019
NasDem/(Foto: Redaksi)
Surabaya -

Pelesetan NasDem kadrun atau disingkat Nasdrun mulai menghiasi media sosial. Pelesetan itu muncul usai NasDem mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPW Partai NasDem Jatim Vinsensius Awey menilai, keputusan NasDem mengusung Anies adalah mutlak. Ia menyebut wajar bila ada pihak yang kecewa.

"Nasdrun ini, kan, dikaitkan dengan keputusan NasDem mengusung Anies di 2024. Salah satunya karena ketidaksukaan mereka terhadap keputusan NasDem untuk mengusung Anies," kata Awey kepada detikJatim, Senin (10/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila pun NasDem tidak mengusung Anies, Awey meyakinkan akan tetap muncul istilah atau pelesetan lain ketika NasDem mengusung sosok selain Anies sebagai calon presiden.

"Kalau semua keputusan NasDem menyenangi mereka, maka bisa sebaliknya kalau keputusan NasDem adalah yang lain (bukan Anies). Percayalah akan juga mengalami lainnya dari mereka (kalau NasDem tidak mengusung Anies). Jadi sebutan ini muncul karena tidak menyukai keputusan NasDem," katanya.

ADVERTISEMENT

Awey membeberkan bahwa sebuah keputusan tentu tidak bisa membuat semua pihak gembira. Nama Anies, kata Awey, tidak tiba-tiba muncul begitu saja.

"Itulah demokrasi. Nama Anies muncul, kan, tidak seketika hadir begitu aja. Akan tetapi telah melalui mekanisme partai yang cukup panjang. Aspirasi dari bottom up. Ada baiknya masyarakat kita terbiasa untuk berdemokrasi yang sehat dan cerdas," terangnya.

Ia berpesan, jangan sampai karena harapan yang tidak sesuai, dengan mudahnya memberikan penilaian negatif. Salah satunya berupa sebutan yang tidak sepatutnya.

"Jangan karena keinginan atau harapan tidak sesuai lantas begitu mudahnya memberikan penilaian negatif, apalagi memberikan sebutan yang kurang sepatutnya. Kreatif sih boleh-boleh aja dengan mengubah nama parpol, tetapi kan kurang elok kalau mengubah-ubah nama parpol yang dijamin undang-undang," lanjutnya.

Mantan Anggota DPRD Surabaya ini menyebut nama NasDem merupakan singkatan dari Nasional Demokrat, yang memiliki makna mendalam.

"Jadi, NasDem mengajak semua elemen bangsa untuk menyukseskan Pemilu 2024 dengan baik tanpa harus saling serang, saling melukai, dan ada baiknya saling respek terhadap pilihan masing-masing," ungkapnya.

Ia berharap tidak sampai terjadi, hanya karena berbeda pilihan membuat beberapa pihak tertentu mengucapkan sesuatu yang berpotensi mencederai Demokrasi Pancasila.

"Jangan sampai karena berbeda pilihan lantas perilaku kita, ucapan kita berpotensi mencederai Demokrasi Pancasila dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk kita sadari bersama dan jangan lupa bahwa negeri ini menjadi kuat karena dibangun dari perbedaan. Unity in diversity," pungkasnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads