Tim Arkeolog Pugar Gapura Makam Sunan Giri Gresik yang Sudah Miring

Tim Arkeolog Pugar Gapura Makam Sunan Giri Gresik yang Sudah Miring

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Minggu, 09 Okt 2022 03:03 WIB
Gapura makam Sunan Giri Gresik dipugar
Gapura makam Sunan Giri Gresik yang dipugar. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Gapura di area makam Sunan Giri mulai mengalami kerusakan. Gapura yang berada di tangga menuju makam tersebut miring lantaran material batunya termakan usia.

Agar kerusakan tidak bertambah, tim arkeolog sedang melakukan perbaikan salah satu situs cagar budaya peninggalan salah satu Wali Songo itu. Untuk material pengganti, tim pemugaran memilih batu kapur dari Bungah, Gresik yang memiliki kadar nyaris persis dengan aslinya.

"Itu asalnya memang batu kapur, karena sudah termakan usia. Jadi pelestari cagar budaya pusat melakukan pemugaran dengan menggunakan batu kapur dari Bungah, Gresik," kata Khairil Anwar, Arkeolog Gresik, Sabtu (8/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khairil mengatakan, sebenarnya pemugaran pernah dilakukan sebelumnya dengan batu bata. Namun, ia belum mengetahui pada tahun berapa pemugaran tersebut dilakukan.

"Untuk pastinya tidak diketahui, tapi dari yang saya dengar itu di zaman sunan Prapen yang memperbaiki dengan batu bata merah. Tapi itu masih belum diketahui tahun berapa. Untuk periode sekarang, baru pertama kali dilakukan pemugaran," kata Khairil.

ADVERTISEMENT

Khairil menjelaskan, gapura tersebut diketahui mengalami kemiringan akibat struktur bangunan yang sudah rapuh. Oleh sebab itu, tim arkeolog melakukan konsolidasi strukturnya terlebih dahulu sebelum melakukan perbaikan.

Pemugaran yang dilakukan terhadap gapura itu meliputi penguatan pondasi agar gapura tidak miring. Pemugaran hanya dilakukan pada bagian kaki dan badannya saja. Mengingat untuk struktur dalam gapura itu sudah tidak memungkinkan untuk diperbaiki.

"Beberapa batu kapur yang rusak itu akan diganti yang baru tanpa mengubah bentuk," tambah Khairil.

Yang jelas pemugaran itu dilakukan secara hati-hati. Sebab, bangunan tersebut merupakan situs cagar budaya. Apabila dilakukan pemugaran, struktur bangunan hingga bahan yang digunakan harus sesuai dengan aslinya.

"Hanya yang rapuh saja yang diperbaiki. Tidak menyeluruh," katanya.




(hil/dte)


Hide Ads