Banyuwangi Gelar Simulasi Tanggap Bencana Antisipasi Kebakaran Hutan

Banyuwangi Gelar Simulasi Tanggap Bencana Antisipasi Kebakaran Hutan

Ardian Fanani - detikJatim
Jumat, 07 Okt 2022 02:31 WIB
tanggap bencana kebakaran di banyuwangi
Banyuwangi menggelar simulasi kesiapsiagaan tanggap bencana kebakaran hutan (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi -

Banyuwangi menggelar simulasi kesiapsiagaan tanggap bencana kebakaran hutan di Banyuwangi. Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan petugas dalam rangka penanganan dan antisipasi kebakaran hutan di wilayah Banyuwangi.

Latihan diawali dengan Apel Kesiapansiagaan Tanggap Bencana Karhutla, di Lapangan Paltuding, TWA Kawah Ijen, Banyuwangi, Kamis (6/10/2022).

Dandim 0825 Letkol Kav Eko Julianto Ramadan, memimpin apel gelar pasukan dalam rangka kesiap-siagaan dan simulasi latihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan degan tema "Bersama TNI Membangun Bangsa".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simulasi dilakukan oleh petugas gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Damkar, BPBD, BKSDA kemudian KPH Perhutani; Cabang Dinas Kehutanan wilayah Kabupaten Banyuwangi dan pemangku penambang belerang yang ada di lokasi Kawah Ijen.

Dalam simulasi itu masing-masing tim petugas gabungan mencoba memadamkan api dengan peralatan seserahan. Mereka juga menggunakan armada mobil kebakaran untuk memadamkan api yang membumbung tinggi.

ADVERTISEMENT

Petugas juga dilatih melakukan evakuasi korban kebakaran hutan. Mereka membawa tandu dan mencoba menyelamatkan nyawa korban dari kobaran api. Ada pula petugas yang membagikan masker, ketika adanya kebakaran hutan tersebut.

"Apel Kesiapansiagaan ini terdiri dari 25 Kecamatan 189 Desa dan 28 kelurahan mempunyai gunung aktif, hutan dan pantai yang termasuk daerah dengan risiko rawan bencana. Pada kesempatan ini guna mengurangi resiko dan dampak kebencanaan khususnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Banyuwangi," ujar Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Kav Eko Julianto Ramadan kepada wartawan.

Tak hanya petugas, kata Eko, penanganan kebakaran hutan juga akan melibatkan masyarakat sekitar hutan. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi agar masyarakat juga memahami tanda-tanda peristiwa alam.

Masyarakat sekitar hutan juga diharapkan memiliki mekanisme untuk bertahan hidup dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi bencana alam.

"Ini menjadi tanggungjawab semua pihak tidak hanya pemerintah peran aktif pemangku wilayah dan keterlibatan masyarakat di sekitar kawasan sangat penting, mitigasi warga terhadap bencana yang baik akan mengurangi potensi jatuhnya korban untuk itu diperlukan simulasi setiap keadaan," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads