Hampir di semua permukiman warga selalu ada kucing domestik berkeliaran. Baik perkampungan maupun perumahan, di desa maupun di kota. Mamalia yang hidup berdampingan dengan manusia itu telah melalui sejarah yang panjang. Tapi tidak sedikit warga yang kesal dengan kehadiran mereka.
Warga Sepanjang, Sidoarjo Kartika (25) mengaku tidak suka kucing. Satu hal yang paling tidak dia sukai dari kucing adalah cara mereka membuang kotoran dan kencing yang menurutnya sembarangan. "Saya tidak suka kucing. Soalnya jorok. Buang kotoran sembarangan," ujarnya kepada detikJatim, Sabtu (1/10/2022).
Tidak hanya karena perilaku itu Kartika mengaku ketidaksukaannya terhadap kucing juga dipicu oleh bulu-bulunya. Ia mengaku geli dan tidak jarang membuatnya takut. "Bulunya panjang, bikin saya geli dan takut. Pokoknya ampun, saya takut. Nggak tahu alasannya apa, pokoknya enggak suka," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan Kartika, warga Jalan Kelapa, Tambaksari Syadza Putri (24) mengaku dirinya tidak terlalu benci atau takut dengan kucing. Dirinya juga bukan orang begitu menyukai hingga merasa harus memberikan makan kepada kucing-kucing domestik di sekitarnya.
"Setiap hari saya bisa dibilang berdekatan dengan kucing jalanan. Bukan merawat, kebetulan banyak kucing jalanan di depan rumah saya. Saya memilih tidak memberi makan juga, karena kalau dikasih makan mereka malah merasa kami mau merawat mereka sehingga sering datang ke rumah," ujarnya.
Sama seperti Kartika, Syadza merasa terganggu dengan keberadaan kucing domestik karena sering buang air besar atau buang air kecil sembarangan. Akibat perilaku kucing yang demikian tidak jarang dia merasa direpotkan karena harus membersihkan kotoran kucing di depan rumahnya.
"Sering. Mereka suka buang air besar di depan rumah saya. Menjatuhkan kursi kayu di depan rumah saya. Bahkan sering pipis di rak sandal saya. Sehingga mau enggak mau saya harus mencuci sandal dan rak itu," katanya.
Sebaliknya, Syadza pernah juga merasa terpukau dengan kelucuan kucing jalanan meski tidak ada keinginan baginya untuk memelihara kucing tersebut. "Pernah sih kalau nemu yang lucu. Tapi ya saya sendiri memang tidak terlalu suka kucing, bahkan suka takut sendiri kalau didekati kucing," katanya.
Meski tidak terlalu suka didekati kucing, Syadza mengaku dirinya akan memilih cara yang lembut untuk mengusir kucing. Menurutnya, kucing akan segera pergi cukup dengan digertak. Terutama bila kucing itu hendak masuk ke rumah dan dia khawatirkan buang kotoran di dalam rumah.
Lantas bagaimana bila kucing sudah telanjur masuk ke dalam rumah? Syadza mengatakan, dirinya tidak segan untuk membawa kucing itu keluar dengan cara-cara yang dia ketahui seperti dijinjing di bagian kulit lehernya. "Kalau menurutku dicengkiwing (dijinjing) dengan lembut aja, bukan ditekan gitu. Atau bisa diciprat air sedikit," ujarnya.
Warga Tenggilis Mejoyo Surabaya, Selvy (27) membenarkan cara-cara yang dilakukan Syadza untuk mengusir kucing. Menurutnya, sudah seharusnya orang yang tidak suka dengan kucing sekali pun tidak perlu bersikap kasar kepada hewan yang menurutnya sangat lucu itu.
"Ya harusnya biasa aja. Kalau pun enggak suka, ngusirnya yang halus. Bisa pakai cairan khusus supaya kucing jadi enggak betah di sekitar rumah. Ada kok. Atau dicengkiwing kayak induk kucing pas ngangkat anaknya," katanya.
Selvy sendiri sebagai penyuka kucing sama sekali tidak pernah merasa terganggu dengan keberadaan kucing-kucing domestik yang berkeliaran di rumahnya. Seringkali dia bahkan menyisihkan makanan untuk kucing-kucing itu di depan rumahnya.
"Ya, biasanya suka kasih makan karena kasihan. Mereka kan enggak ada yang kasih makan. Tapi itu kalau pas ada makanan di rumah ya," jawabnya sembari membubuhkan emoticon tertawa via chat WhatsApp. "Kadang juga saya suka minggirin mereka kalo pas di tengah jalan."
Selvy bahkan mengaku sama sekali tidak pernah mengusir kucing. Bila ada kucing liar datang ke rumahnya, dia justru merasa gemas dan seringkali hendak dia angkat. Ujung-ujungnya, kata Selvy, malah kucing itu yang kabur. "Pokoknya kalau ngusir seingat saya enggak pernah," ujarnya.
Bahkan yang fobia tak tega menyiksa apalagi membunuh kucing. Baca di halaman selanjutnya.