COVID-19 Picu Naiknya Kemiskinan di Pacitan, BPS Siapkan Data Tunggal

COVID-19 Picu Naiknya Kemiskinan di Pacitan, BPS Siapkan Data Tunggal

Purwo Sumodiharjo - detikJatim
Jumat, 30 Sep 2022 02:03 WIB
Kepala BPS Pacitan Wisma Eka Nurcahyanti
Kepala BPS Pacitan Wisma Eka Nurcahyanti. (Foto: Purwo Sumodiharjo/detikJatim)
Pacitan -

Selama 3 tahun terakhir angka kemiskinan di Pacitan tercatat naik. Salah satu pemicunya adalah COVID-19. Banyak tenaga kerja yang mengalami PHK serta geliat ekonomi yang lesu dampak pandemi.

"Tahun 2019 angka kemiskinan tercatat 13,67 persen. Tahun berikutnya naik menjadi 14,54 persen, dan terakhir tahun 2021 menjadi 15,11 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pacitan, Wisma Eka Nurcahyanti, Kamis (29/9/2022).

Wisma menjelaskan saat ini pihaknya tengah menyiapkan kegiatan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). Kegiatan yang identik dengan sensus itu nantinya akan menghasilkan data tunggal. Satu data yang dihasilkan diharapkan bermanfaat untuk berbagai kepentingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Basis data yang kita hasilkan nantinya berupa satu data yang bermanfaat untuk program perlindungan sosial maupun pemberdayaan masyarakat," katanya.

Dari sisi penggunaan, data produk BPS juga sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah. Sebab selama ini terdapat beberapa jenis data yang diolah masing-masing lembaga pemerintah dengan variabel berbeda-beda.

ADVERTISEMENT

"Menurut saya data hasil regsosek bermanfaat untuk mencegah duplikasi penerima program. Kalau ada potensi tumpang tindih bisa terlacak," papar Wisma.

Dengan terciptanya satu data, tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat memanfaatkan bersama sesuai peruntukan masing-masing. Dengan data yang akurat, kegiatan yang dilaksanakan diharapkan efektif, efisien, dan tepat sasaran.

Untuk diketahui, kegiatan regsosek akan berlangsung mulai 15 Oktober hingga 14 November 2022. BPS Pacitan mengerahkan sedikitnya ada 1.126 personel.

Mereka terdiri dari 878 orang Petugas Pendataan Lapangan (PPL) dan 224 orang Petugas Pemeriksaan Lapangan (PML). Jumlah itu masih ditambah 24 orang Koordinator Sensus Kecamatan (Koseka).

"Intinya kita ingin regsosek sukses. Semua penduduk harus tersensus, nggak boleh ada yang terlewat," pungkas Wisma yang mengaku mendapat dukungan penuh pemkab.




(dpe/iwd)


Hide Ads