Geramnya Walkot Eri Saat Sidak Box Culvert: Mangkrak Ngene Didelok Gak Pantes

Geramnya Walkot Eri Saat Sidak Box Culvert: Mangkrak Ngene Didelok Gak Pantes

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 26 Sep 2022 22:48 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat sidak saluran air di Jambangan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat sidak saluran air di Jambangan. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi geram saat melakukan sidak pengerjaan saluran di Jalan Karah Agung, Jambangan. Eri geram karena pengerjaan saluran itu mangkrak dan tak segera tuntas.

"Camat, lurah, rene! (camat, lurah, ke sini!) Siapa yang minta harus malam? Iki mangkrak gak pirang-pirang dino. Didelok uwong ra pantes kerjoan koyok ngene iki! Ga onok seng mudun blas iki, mulai kabid, kasi. (Ini berhenti enggak beberapa hari saja. Dilihat orang tidak pantas pekerjaan seperti ini. Tidak ada yang turun sama sekali ini, mulai kabid, kasi.) Turun lah!" kata Eri kepada Kabid Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Eko Juli Prasetya, Senin (26/9/2022).

Eri juga menanyakan pihak kontraktor sampai jam berapa pekerja mengerjakan saluran? Rupanya mulai malam pukul 21.00 WIB sampai pagi pukul 05.00 WIB. Menurutnya itu semakin tidak masuk akal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Loh 21.00 WIB, tambah gak masuk akal, gak mungkin lah. Kalau dia mau, ya, sore kerjakannya. Pagi sudah selesai," ujarnya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu tidak ingin pengerjaan saluran itu dilakukan setengah-setengah. Saat saluran sudah dikeruk ia ingin agar box culvert segera dipasang lalu ditutup kembali secara berurutan agar jalan bisa digunakan sebagian oleh warga.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, bila pengerjaan saluran masih menggunakan cara lama tidak akan segera rampung. Selain itu, dia juga meminta kepada camat dan lurah untuk memberi pengertian dan sosialisasi kepada warga saat ada pengerjaan saluran.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat sidak saluran air di JambanganPengerjaan saluran air di Jambangan. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)

"Metode zaman lawas kok digawe ae (metode zaman lama kok masih dipakai). Habis dikeruk, ditutup, setelah itu beberapa meter lagi kayak gitu. Jangan sampai belum ditutup terus mengeruk yang di sana," ujarnya.

Selain itu ia meminta waktu pengerjaan saluran dipercepat. Sebab pada November diprakirakan sudah memasuki musim penghujan.

"Makanya waktunya mepet, kan? Ojok ngenteni 4 ulan. Nek isok dikerjakno 2 wulan lapo ga dikerjakno 2 ulan? Kalau pagi isok dilakoni pasti isok lebih cepet lah. Ga Desember lah(Jangan nunggu 4 bulan. Kalau bisa dikerjakan 2 bulan kenapa enggak dikerjakan 2 bulan? Kalau pagi bisa dilakukan pasti bisa lebih cepat. Enggak sampai Desember lah)," tegasnya.

"Aku wedine opo, engkok November udan, jembret pak, jembret wis, akhire ga karu-karuan, mangkrak kabeh," tambahnya.

Ia juga menegaskan kepada bawahannya, jika mau mengganti mandor atau tukang, itu bukan tanggung jawabnya. "Tanggung jawab sampean, habisi dia wong dia ga profesional. Kenapa harus bingung. Wargane loh sambat kabeh," tegasnya.

Sementara itu, Kabid DSDABM, Eko menjelaskan, arahan dari Wali Kota Eri menjadi bahan evaluasi bagi timnya dalam pengerjaan saluran. Salah satunya soal jam pengerjaan saluran.

"Selain itu, kami juga akan evaluasi penyedia jasa, ketika tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan kontrak, maka akan kita sanksi," kata Eko.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads