Fenomena Equinox Bikin Cuaca Panas, Hindari 4 Hal Agar Tubuh Tetap Stabil

Fenomena Equinox Bikin Cuaca Panas, Hindari 4 Hal Agar Tubuh Tetap Stabil

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 26 Sep 2022 17:26 WIB
A mature woman looking away happily as she holds a glass of water
Foto: Getty Images/iStockphoto/STEEX
Surabaya -

Cuaca Surabaya terasa sangat panas dan terik sekali. Jika keluar ruangan, seakan-akan tenggorokan kering dan kehausan. Tak sedikit warga Surabaya yang mengeluh siang ini panasnya "nyelekit".

Prakiraan BMKG Juanda menyebut suhu udara Surabaya 25-35 derajat celcius. Rupanya, saat ini sedang memasuki fenomena Equinox atau fonemana matahari melintasi garis khatulistiwa.

Ketua IKA Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, Estiningtyas Nugraheni mengatakan, ada beberapa hal yang harus diwaspadai dan diperhatikan masyarakat saat musim panas ini. Khususnya kesehatan tubuh agar tetap sehat dan tidak sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tubuh kita punya batas toleransi dalam menghadapi situasi lingkungan, sehingga kita harus perhatikan ambang batas kita. Tubuh selalu memberikan tanda jika situasi sudah melebihi batas toleransi tubuh," kata Esti saat dihubungi detikJatim, Senin (26/9/2022).

Menurutnya, jika tubuh bertahan menghadapi situasi ekstrem ini, prinsip utamanya adalah mempertahankan suhu tubuh tetap stabil. Kemudian tubuh terhidrasi dengan baik.

ADVERTISEMENT

Salah satunya masyarakat perlu membatasi paparan sinar matahari, untuk menghindari sun stroke. Lalu cukupkan asupan cairan, agar terhindar dari dehidrasi. Cukupkan pula kebutuhan vitamin dan mineral, karena mungkin banyak berkeringat sehingga ion tubuh perlu dijaga.

"Jika diperlukan upaya pendinginan dengan penyiraman, kompres atau minum air dingin boleh dilakukan asal hati-hati. Prinsip material yang digunakan untuk mendinginkan, suhunya jangan berbeda terlalu jauh antara suhu luar dan suhu normal tubuh. Jaga imunitas tubuh, karena saat kepanasan tubuh lemah dan mudah terinfeksi," jelasnya.

Jika mengkonsumsi es saat cuaca sedang panas-panasnya, juga perlu hati-hati. Tetap harus menyesuaikan pula dengan tubuh agar tidak terkejut.

"Minum es bagian dari pendinginan, harus dilakukan hati-hati. Jangan lakukan upaya pendinginan dengan ekstrem juga. Misalnya cuaca di luar 40 kita minum air yg mendekati 0 derajat, ini akan memberikan kejutan yang kemungkinan tidak bisa diterima tubuh. Sederhananya, tubuh seperti bingung, bereaksi dengan panas atau dingin," pungkasnya.

Sebelumnya BMKG mengatakan fenomena Equinox terjadi secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun.

"Fenomena astronomi di mana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun. Yakni 21 Maret dan 23 September," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Sidoarjo Teguh Tri Susanto.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads