Fenomena Equinox Penyebab Cuaca di Surabaya Panas Nyelekit Bak Oven

Fenomena Equinox Penyebab Cuaca di Surabaya Panas Nyelekit Bak Oven

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 26 Sep 2022 14:49 WIB
cuaca panas di surabaya
Cuaca panas di Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Beberapa hari ini cuaca di Kota Surabaya terasa sangat panas dan terik sekali. Kebanyakan warga Surabaya merasakan gerah dan sumuk. Warga yang keluar ruangan memakai kaos kaki atau topi mengeluh tetap kepanasan.

Seakan sinar matahari berhasil menembus pori-pori kulit. Jika keluar ruangan, seakan-akan tenggorokan kering dan kehausan. Tak sedikit warga Surabaya yang mengeluh siang ini panasnya "nyelekit".

Prakiraan BMKG Juanda suhu udara Surabaya 25-35 derajat celcius. Dan hingga pukul 14.00 WIB suhu udara mencapai 34 derajat celcius. Rupanya, saat ini sedang memasuki fenomena equinox atau fonemana matahari melintasi garis khatulistiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fenomena astronomi di mana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun. Yakni 21 Maret dan 23 September," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Sidoarjo Teguh Tri Susanto, Senin (26/9/2022).

Masyarakat pun diimbau untuk tidak mengkhawatirkan dampak equinox yang terjadi saat ini. Sebab, panasnya cuaca ini tidak selalu menyebabkan suhu ekstrem.

ADVERTISEMENT

"Equinox bukan seperti gelombang panas (heat wave) yang dapat meningkatkan suhu secara drastis, serta kejadian peningkatan suhu udara ekstrem di luar kebiasaan dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama," jelasnya.

"Masyarakat pun bisa tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan," pungkasnya.

Sebelumnya salah satu pengendara motor, Selvy mengatakan hari ini Surabaya sangat panas. Bahkan untuk melihat jalan harus mengerutkan kelopak matanya.

"Panase pol wes. Sampai lihat jalan itu blenger-blenger (Mengerutkan) mataku, saking panase. Keluar sebentar ae langsung belang kulit tanganku," kata Selvy kepada detikJatim.

Sama halnya dengan Adi, saat mengendarai motor ingin segera sampai tujuan. Sebab, teriknya matahari mengganggu konsentrasinya berkendara.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads