53 Warga Tulungagung Keracunan Usai Santap Nasi Goreng di Acara Yasinan

53 Warga Tulungagung Keracunan Usai Santap Nasi Goreng di Acara Yasinan

Adhar Muttaqin - detikJatim
Sabtu, 24 Sep 2022 21:13 WIB
keracunan massal tulungagung
Salah satu warga Tiudan, Tulungagung yang dirawat usai keracunan nasi goreng di acara Yasinan. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Puluhan warga Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Tulungagung mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi nasi goreng saat acara Yasinan. Enam korban harus mendapatkan perawatan medis.

Kepala Puskemas Tiudan Muklis Tri Nugroho mengatakan, dari hasil pemetaan, jumlah warga yang menghadiri kegiatan mencapai 80 orang. Namun, yang mengalami keracunan berjumlah 53 orang. Para korban rata-rata mengalami gejala muntah-muntah, diare, mual dan pusing.

"Dari 53 warga, ada enam yang menjalani perawatan medis. Tiga orang di RS Prima Medika, dua orang di Klinik Diva dan satu orang di Puskesmas Kauman," kata Muklis Tri Nugroho, Sabtu (24/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian itu berawal dari kegiatan Yasinan rutin yang digelar di musala lingkungan, Kamis (22/9) malam. Pada saat kegiatan, jemaah mendapat suguhan makanan berupa nasi goreng, jajanan opak gambir, dan jajanan matahari.

"Nasi goreng itu ada yang dibungkus stirofoam dan ada juga yang dibungkus kertas pembungkus. Sedangkan jajanan dibungkus plastik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Berselang 4 sampai dengan 24 jam setelah kegiatan, puluhan warga mulai mengalami diare dan sejumlah keluhan lain seperti tanda-tanda keracunan. Pihak Puskemas Tiudan yang menerima informasi itu langsung melakukan penyelidikan epidemiologi dan mendata para korban.

"Hasil penyelidikan epidemiologi, warga mengonsumsi ada 64 orang, yang sakit 53 orang, dan yang tidak sakit 11 orang," jelasnya.

Enam warga yang mengalami sakit akhirnya dilarikan ke sejumlah layanan kesehatan guna mendapatkan penanganan medis.

Dari sejumlah gejala yang ditimbulkan tersebut, pihaknya menduga puluhan warga Tiudan tersebut mengalami keracunan makanan. Namun, belum bisa dipastikan jenis makanan yang menyebabkan keracunan.

"Untuk itu kami akan memeriksakan sampel makanan yang dikonsumsi laboratorium," imbuhnya.

Sementara itu salah seorang korban, Kasiatin mengaku bahwa dirinya dibawa ke Klinik Diva Medika kemarin Jumat (23/9). Sebelumnya ia mengaku sempat mengonsumsi nasi goreng yang diperoleh dari kegiatan Yasinan. Saat itu ia tidak curiga dengan nasi goreng yang dikonsumsi, karena juga rasanya enak.

"Saya makan itu jam 7 malam, kemudian Jumat dini hari sekitar jam 1 itu mual-mual dan diare terus menerus," kata Kasiatin.

Lantaran mengalami diare yang parah dan lemas, akhirnya Kasiatin dilarikan ke klinik untuk mendapatkan penanganan medis.

"Alhamdulilah sudah mulai membaik, kalau diarenya masih. Hanya saja frekuensinya sudah berkurang, ini tadi hanya dua kali," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolsek Gondang AKP Randhy Irawan menjelaskan bahwa pihaknya turun tangan menyelidiki kasus keracunan massal ini. Saat ini polisi masih mengidentifikasi penyebab keracunan. Pihaknya telah mengamankan sisa nasi goreng dan jajanan yang dikonsumsi warga.

"Nanti akan kami lakukan pemeriksaan laboratorium. Hal ini untuk memastikan zat apa yang menyebabkan keracunan," kata Randhy.

Selain itu pihaknya akan meminta keterangan sejumlah saksi serta penyedia nasi goreng.




(hil/dte)


Hide Ads