Saat Mahfud Md Geram Dana Otsus Rp 1000,7 T Tapi Rakyat Papua Tetap Miskin

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 23 Sep 2022 20:03 WIB
Mahfud Md saat berada di Kampus Unisma Kota Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Kasus korupsi yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe membuat Mahfud Md geram. Ia pun buka-bukaan besarnya dana yang diterima Lukas Enembe selama ia menjabat. Mahfud pun menyinggung dana otonomi khusus (otsus) Papua yang dinilainya tak jadi apa-apa.

Mahfud merinci, dana yang dikeluarkan pemerintah selama Otsus Papua cukup besar. Jumlahnya mencapai Rp 1000,7 triliun, yang digelontorkan sejak 2001. Zaman Lukas Enembe memimpin, jumlahnya mencapai lebih dari Rp 500 triliun.

Namun, dengan besarnya dana ini, Mahfud menyayangkan banyak rakyat di Papua yang tetap miskin.

"Tidak jadi apa-apa, rakyatnya tetap miskin, marah kita ini. Negara turunkan uang sampai Rp 1000,7 triliun melalui dana Otsus. Rakyatnya miskin sejak ada Undang-undang Otsus. Sejak zaman Lukas Enembe itu Rp 500 triliun lebih, rakyatnya tetap miskin," tegas Mahfud saat ditemui di Kampus Unisma, Kota Malang, Jumat (23/9/2022).

Mahfud pun menyayangkan pembangunan Papua yang masih jalan di tempat karena dana Otsus dikorupsi.

"Sekarang di Papua itu ada infrastruktur jalan dan lain-lain, itu proyek PUPR, pemerintah pusat. Proyek PUPR, saya sudah cek. Yang dari dana Otsus banyak yang dikorupsi," jelas Mahfud.

Ia mengatakan, memang tidak semua dana Otsus Papua itu dikorupsi. Tapi, tetap saja hal itu berimbas pada perkembangan pembangunan di Papua. "Tentu tidak semuanya, tetapi banyak yang dikorupsi seperti ini. Bayangkan Rp 1.000,7 triliun," tambahnya.

Menteri kelahiran Sampang, Madura itu menambahkan, rakyat Papua dan Indonesia berhak marah. Sebab, dana triliunan yang harusnya dipakai untuk pembangunan malah tidak jadi apa-apa.

"Rp 1.000,7 triliun itu tidak jadi apa-apa, rakyatnya tetap miskin," ungkap Mahfud.

Baca halaman selanjutnya!




(hil/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork