Empat Desa di Tulungagung Krisis Air Bersih

Empat Desa di Tulungagung Krisis Air Bersih

Adhar Muttaqien - detikJatim
Kamis, 22 Sep 2022 07:58 WIB
kekeringan di tulungagung
Air bersih untuk desa yang kekeringan di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqien)
Tulungagung -

Empat desa di kawasan pegunungan selatan Tulungagung mengalami krisis air. Untuk mendapatkan air bersih warga harus mencari ke sungai dan sumber air.

Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto mengatakan empat desa tersebut berada di Kecamatan Tanggunggunung dan Kalidawir.

"Tiga desa di Kecamatan Tanggunggunung, yakni Pakisrejo, Tenggarejo dan Tanggunggunung. Sedangkan di Kecamatan Kalidawir itu Desa Winong," kata Eko , Kamis (22/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Eko, krisis air tersebut diakibatkan boleh kondisi cuaca yang tidak menentu, sehingga pasokan air tanah mengalami penurunan drastis. Selain itu di Desa Pakisrejo, krisis air dipicu oleh rusaknya mesin pompa air pada saluran Hipam desa.

Untuk membantu warga yang terdampak krisis air, pihaknya menyalurkan bantuan 12 tangki air bersih ke empat desa yang tersampak. Pihaknya berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat.

ADVERTISEMENT

"12 tangki itu alokasinya untuk kebutuhan 200 KK," ujarnya.

Sementara itu menurut warga, krisis air beesih di Desa Pakisrejo, Kecamatan Tanggunggunung, telah terjadi selama satu bulan terakhir.

Salah seorang warga Wakirin, mengatakan krisis air tersebut akibat dari cuaca serta diperparah oleh rusaknya mesin pompa air pada jaringan Hipam di desanya. Kondisi tersebut berdampak langsung terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat.

"Kurang lebih ya satu bulan ini, karena pam rusak," kata Wakirin.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, warga harus mencari ke sejumlah mata air maupun sungai yang ada di desanya, dengan jarak kurang lebih 1 kilometer.

"Kami cari air ke sungai pakai jeriken-jeriken seperti ini, ada yang digendong, ada juga yang dipikul," jelasnya.

Menurutnya bantuan air bersih yang dipasok aparat kepolisian tersebut cukup membantu masyarakat. Sehingga tidak perlu mencari ke sungai atau mata air.

"Air ini ya dipakai untuk masak, mandi, air minum dan lain-lain," imbuhnya.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Pakisrejo, Barno. Menurutnya jumlah warga yang tersampak krisis air di desanya mencapai 200 Kepala Keluarga (KK). Mereka tersebar di Dusun Jatirejo dan Pakisrejo.

"Hipam ini menjadi andalan warga untuk mendapatkan air bersih. Kalau sumur itu hanya beberapa saja yang punya, itupun airnya terbatas," ujarnya.

Barno menjelaskan untuk proses perbaikan mesin pompa tersebut membutuhkan teknisi khusus dari Dinas Pekerjaan Umum Tulungagung.

"Untuk mengangkat pipa saja harus pakai derek, karena masuk ke sumurnya itu mencapai 50 meter. Alhamdulillah beberapa hari yang lalu sudah diperbaiki dan sekarang sudah beroperasi kembali," kata Barno.

Meski demikian, distribusi air masih belum lancar dan hanya bisa memasok untuk sebagian warga. "Yang belum lancar itu di sisi barat karena ada kerusakan jaringan. ada sekitar 105 KK," jelasnya.

Pihaknya berharap proses perbaikan jaringan air bersih tersebut bisa segera dituntaskan, sehingga pasokan air bersih untuk masyarakat kembali normal.

"Sumur bor yang rusak ini dibangun sekitar setahun lalu, kalau kondisi normal bisa memenuhi kebutuhan warga. Sebelum ada sumur ini wilayah sini rutin mengalami kekeringan," ujar Kades Barno.




(iwd/iwd)


Hide Ads