Gerak Cepat Pencopotan Baliho di Madura yang Bikin Rating Prabowo Turun

Gerak Cepat Pencopotan Baliho di Madura yang Bikin Rating Prabowo Turun

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 22 Sep 2022 06:03 WIB
Baliho Prabowo di Madura
Baliho yang disebut bisa turunkan rating Prabowo di Pilpres 2024. (Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Surabaya -

Gerindra mengungkap adanya upaya menjegal Prabowo maju Pilpres 2024 melalui baliho. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang menyebutkan bahwa isi baliho itu akan menurunkan rating Menteri Pertahanan sebagai calon presiden.

"Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating Pak Prabowo turun kok itu. Banyak," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta dilansir dari detikNews, Selasa (20/9/2022).

Dasco tak membeberkan detail konten baliho itu. Ia hanya menyampaikan bahwa baliho itu tersebar di daerah-daerah lumbung suara Prabowo di Pilpres 2019. Baik di Sumatera Barat (Sumbar), Aceh, Kalimantan Selatan, maupun Madura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu di daerah yang pemilih Pak Prabowo cukup tinggi di Sumbar, di Aceh, di Madura. Itu masif," ucapnya.

Soal upaya penjegalan itu apakah datang dari sesama parpol atau ormas? Wakil Ketua DPR itu mengaku pihaknya sudah tahu siapa pelakunya namun dirinya enggan untuk membeberkannya.

ADVERTISEMENT

"Karena kan kalau secara masif, dia itu kan mengorganisir orang banyak, dananya juga banyak. Ya kami tahu (pelaku pemasang baliho). Tapi ya sudahlah," ujar Dasco.

Gerindra telah melaporkan baliho-baliho itu ke pihak yang berwajib. Dirinya sebagai Ketua Harian DPP meminta kepada para kader di daerah agar baliho itu segera dicopot.

"Kita nggak cuma laporan, kita karena kemudian bukan kami yang pasang, ya kami instruksikan ke kader di daerah itu untuk dicopot, dan banyak juga," imbuhnya.

Gerak cepat pencopotan baliho di Jawa Timur yang sempat dikira dipasang oleh relawan pro Prabowo. Baca di halaman selanjutnya.

Simak Video 'Geger Prabowo Dijegal Nyapres Lewat Baliho':

[Gambas:Video 20detik]



Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad menegaskan bahwa baliho-baliho yang dimaksud oleh Dasco di Madura sudah dicopot oleh para kader. Ia mengakui baliho-baliho itu ditemukan di sepanjang daerah Madura. Mulai dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, juga Sumenep.

"Sudah kami copot sejak beberapa hari lalu," kata Sadad dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim.

Dari video yang beredar di WhatsApp grup, tampak gambar baliho yang disebut Sufmi Dasco menurunkan rating Prabowo itu memuat foto Prabowo sedang berjalan bersama Presiden Joko Widodo dengan komposisi Prabowo di kanan, Jokowi di kiri. Terdapat slogan 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'.

Baliho yang dominan warna hijau dan putih itu juga berisi kutipan dari Prabowo dengan pose sedang hormat 'Kepemimpinan Pak Jokowi efektif. Saya mengakui itu & hormat'.

Sadad mengatakan bahwa Kader Gerindra Jatim sempat mengira bahwa yang memasang baliho-baliho di Madura itu adalah relawan pro Prabowo. Begitu ada perintah dari DPP, mereka langsung bergerak cepat melakukan pencopotan.

"Awalnya kader mengira dipasang oleh relawan. Begitu ada perintah pencopotan, mereka langsung bergerak. Jadi baliho ini dipasang di daerah yang dikenal sebagai basis Prabowo dalam Pilpres 2019. Kesannya Pak Prabowo akan bergandengan dengan Pak Jokowi di Pilpres 2024," ujar Sadad.

Gus Sadad menegaskan, masalah baliho itu sudah tuntas. "Pokoknya sudah diturunkan," tegasnya sembari menyebutkan bahwa ada kemungkinan baliho itu akan dipermasalahkan di masyarakat atau kader. Sebab, foto Presiden Jokowi dipersepsikan akan maju lagi di Pilpres 2024 sebagai cawapres.

"Dukungan dari Pak Jokowi tentu sangat penting. Apalagi dalam pemberitaan media asing disebutkan bahwa Pak Jokowi akan meng-endorse Pak Prabowo. Akan tetapi, pemasangan baliho secara sepihak itu akan menimbulkan persepsi macam-macam, misalnya Pak Jokowi akan maju lagi, meskipun sebagai cawapres," katanya.

Bendahara Gerindra Jatim M Fawait memastikan bahwa baliho-baliho itu tidak dipasang oleh kader Gerindra. Baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota.

"Kami yakin itu bukan dilaksanakan kader. Termasuk temuan banner di Madura, banner Prabowo-Jokowi. Kami Sami'na Wa Atho'na (mendengar dan taat) kepada DPP, ketua harian, ke Pak Sekjen, khususnya Ketum Prabowo," jelasnya.

Politikus yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim tersebut mengaku siap membawa permasalahan ini ke jalur hukum. Namun, langkah itu akan ditempuh menunggu instruksi dari DPP.

"Intinya semua anggota Fraksi Jatim Gerindra kami kumpulkan minggu depan sekaligus konsolidasi internal. Yang terjadi di Bangkalan juga kami jadikan bahan," ujarnya. "Kami Sami'na Wa Atho'na, kalau perintah DPP, ketua harian meminta ke ranah hukum ya kami support, akan kami lakukan."

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads