7 Kesaksian Mengejutkan Pemuda Madiun Tersangka Kasus Bjorka

7 Kesaksian Mengejutkan Pemuda Madiun Tersangka Kasus Bjorka

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 18 Sep 2022 09:18 WIB
Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH (21)
Muhammad Agung Hidayatullah, tersangka kasus hacker Bjorka (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Surabaya -

Polisi telah menetapkan pemuda Madiun, Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH (21) menjadi tersangka kasus hacker Bjorka. MAH akhirnya mengakui keterlibatannya dalam membantu Bjorka melancarkan aksinya.

Sebelumnya, MAH sempat menghilang pada Jumat (16/9) sekitar pukul 13.00 WIB. MAH baru pulang ke rumahnya sekitar pukul 18.00 WIB. Rumahnya di Desa Banjaransari Kulon, Kecamatan Dagangan, Madiun.

detikJatim menghimpun sejumlah kesaksian mengejutkan dari MAH, berikut kesaksiannya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MAH Akui Keterlibatannya

Saat ditemui detikJatim di kediamannya, Sabtu (17/9), MAH mengakui keterlibatannya dalam aksi hacker Bjorka. Ia pun mengaku bersalah.

"Ya. Saya memang salah," ujar MAH.

ADVERTISEMENT

Ngaku Jual Telegramnya ke Bjorka

Warga Desa Banjaransari Kulon, Kecamatan Dagangan itu mengaku telah menjual channel Telegram pribadinya ke admin Bjorka.

"Ini surat penangkapan kemarin diantar ke rumah saya. Ya saya memang salah. Kesalahan saya ngasih itu, ngasih sarana Bjorka nge-post. Channnel saya dibeli oleh Bjorka," ungkapnya.

MAH mengaku akun Telegram yang dijual kepada admin Bjorka bernama @Bjorkanism. Ia menjualnya sekitar seminggu sebelum penangkapan dirinya.

Terpaksa Jual Akun Telegram Karena Butuh Uang

MAH menjual channel Telegram ke admin Bjorka seharga US$100. Ia mengaku hal ini dilakukannya karena tengah butuh uang.

"Dibeli seharga 100 Dolar. Karena ekonomi," kata MAH.

Dapat 100 Dolar jual akun telegramnya ke Bjorka, MAH pakai uangnya buat apa? baca di halaman selanjutnya!

Uangnya Untuk Bayar Utang-Cicil Motor

MAH mengaku ingin membantu orang tua untuk membayar utang. Faktor ekonomi jadi alasan utama MAH melepas menjual channel telegram @bjorkanism.

"Ingin membantu orang tua terhimpit ekonomi. Itu saja alasannya," jelas MAH.

MAH menambahkan uang hasil penjualan channel telegram juga digunakan untuk membayar angsuran sepeda motor. Sebab, gajinya sebagai pelayan kios es hanya Rp 740 ribu per bulan.

"Selain membantu orang tua juga untuk membayar angsuran sepeda motor Rp 800 ribu. Gaji kerja jual es hanya Rp 740 ribu," ungkapnya.

Dibayar Pakai Bitcoin

Tak hanya itu, ia mengaku telah menerima uang hasil penjualan channel Telegram ke admin Bjorka seharga US$100. Uangnya telah diterima dalam bentuk Bitcoin.

"Harga 100 dolar dalam bentuk Bitcoin bukan Rupiah, baru bisa saya cairkan ke Rupiah sekitar Rp 1,4 juta," kata MAH.

MAH juga Jual HP ke 'Polisi'

Selain itu, MAH juga mengakui telah menjual HP seharga Rp 5 juta. Ia tidak menyangka HP tersebut kini menjadi barang bukti dalam kasus yang menjeratnya.

"Ortu ndak tahu (soal jual HP). Yang ternyata jadi barang bukti di polisi," ujar MAH di rumahnya, Sabtu (17/9/2022).

HP atau ponsel yang dijual yakni Xiaomi Redmi Note 10 Pro. Transaksi jual beli ponsel itu sehari sebelum dirinya ditangkap. Atau pada Selasa (13/9) malam. Sementara itu, pembeli membayar secara cash. Uang tersebut langsung MAH gunakan untuk membeli HP baru. Ia membeli Realme 9 Pro+ seharga Rp 4.999.000.

"Pembayaran cash Rp 5 juta dan paginya langsung saya belikan ponsel lagi, dan malamnya saya diamankan polisi, itu di Polsek Dagangan," jelas MAH.

MAH menambahkan, saat diperiksa oleh Tim Cyber Mabes Polri, ada barang bukti ponsel miliknya yang dijual. Ponsel yang baru dibeli juga diamankan buat barang bukti.

"Total barang bukti dua ponsel. Yang pertama ternyata yang ponsel saya jual Rp 5 juta itu. Kemudian yang baru beli juga disita," terangnya.

MAH Minta Maaf

MAH mengakui kesalahannya, ia pun akhirnya meminta maaf.

"Saya secara pribadi minta maaf ke semua pihak. Baik pemerintah, kepolisian atas perilaku saya," ujar MAH.

MAH mengaku, awalnya hanya iseng bermain media sosial. Selain itu, ia mengaku terhimpit masalah ekonomi hingga menjual channel Telegram pribadinya, @bjorkanism ke admin Bjorka.

"Awalnya iseng saya punya channel Telegram hingga kenal Bjorka. Di samping itu juga karena keluarga butuh uang," ungkapnya.

MAH mengaku menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulanginya lagi. Ia juga berpesan kepada semua pengguna internet untuk bijak bermedia sosial.

"Saya menyesal dan tidak mengulangi perbuatan saya. Untuk pengguna internet, pesan saya harap bijak tidak salah bermain sosial media," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads