Insiden pilu menimpa wisatawan yang hendak menikmati sunrise di Penanjakan kawasan Gunung Bromo. Jip yang ditumpanginya terjun bebas ke jurang sedalam 200 meter hingga menyebabkan sopir jip dan seorang penumpang meninggal dunia.
Jip ini membawa lima wisatawan asal Ngawi. Jeep tersebut mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Cemoro Lawang, Sukapura, Probolinggo menuju Bukit Penanjakan, Tosari, Pasuruan. Sopir Jeep, Sarioleh (30) Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo dan seorang pejabat Pemkab Ngawi tewas dalam insiden tersebut. Sementara empat penumpang lain luka-luka.
Polisi telah menyelidiki penyebab jip terjun ke jurang Bromo. Bagaimana hasil penyelidikannya? Berikut fakta baru yang dihimpun detikJatim:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak Ada Bekas Rem, Sopir Jeep Bromo Diduga Ngantuk
Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Yudhi Anugrah Putra menyebut, pihaknya telah menyelidiki penyebab insiden ini. Hasilnya, sopir jip diduga kuat mengantuk. Sebab, di lokasi tidak ditemukan bekas pengereman.
"Setelah kami melakukan penyelidikan dan penyidikan dan kami bekerja sama dengan Dishub ditemukan fakta tidak ada bekas rem di lokasi. Dugaannya, pengemudi (mengalami) micro sleep," jelas Yudhi saat mengecek puluhan jip di Pendopo Agung Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Selasa (13/9).
Pengemudi Diduga Kurang Fit
Yudhi menambahkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, jip yang berangkat dari wilayah Sukapura, Probolinggo hendak menuju Penanjakan, Tosari, Pasuruan, itu dalam kondisi kurang fit. Polisi masih akan menggali lebih dalam keterangan tersebut.
"Itu masih kami dalami," jelasnya.
Perwira polisi dengan tiga balok di pundak itu mengimbau kepada para pemilik jip agar secara rutin mengecek kondisi mesin. Selain itu, pemilik jip juga diimbau agar memperhatikan kelengkapan keamanan.
"Kami dan Dishub juga akan memfasilitasi guard di sepanjang jalan, khusus turunan di jalur ini," terang Yudhi.
Sopir Baru 3 Kali Angkut Wisatawan
Paguyuban jip wisata Bromo di wilayah Tosari atau Brang Kulon memastikan, jip yang terjun ke jurang di kawasan Bukit Cinta bukan berasal dari Pasuruan. Jip nahas itu berasal dari Probolinggo. Sopir jip disebut belum berpengalaman dan baru tiga kali angkut wisatawan.
"Driver yang kemarin jatuh itu bukan dari paguyuban. Saya juga koordinasi ke (paguyuban jip) Sukapura, Probolinggo. Itu orangnya baru tiga kali muat (wisatawan) dan beliau belum ikut ke paguyuban juga," jelas Pengurus Paguyuban Jip (Hardtop) Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Adi Cakra di Pendopo Agung Wonokitri.
Adi juga memberikan gambaran tantangan para driver di Bromo. Bukan cuma kontur jalan yang naik turun, tapi juga harus siap dengan cuaca apapun. "Kabut menjadi kendala. Tapi kita sudah seleksi driver," tambahnya.
Keluh kesah driver jip Bromo penumpang turun drastis terimbas insiden kecelakaan, baca di halaman selanjutnya!