Sederet Fakta Baru Jip Terjun ke Jurang Bromo yang Tewaskan 2 Orang

Sederet Fakta Baru Jip Terjun ke Jurang Bromo yang Tewaskan 2 Orang

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 14 Sep 2022 09:58 WIB
Jip Bromo
Petugas saat mengecek kondisi jip yang membawa wisatawan Gunung Bromo (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Insiden pilu menimpa wisatawan yang hendak menikmati sunrise di Penanjakan kawasan Gunung Bromo. Jip yang ditumpanginya terjun bebas ke jurang sedalam 200 meter hingga menyebabkan sopir jip dan seorang penumpang meninggal dunia.

Jip ini membawa lima wisatawan asal Ngawi. Jeep tersebut mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Cemoro Lawang, Sukapura, Probolinggo menuju Bukit Penanjakan, Tosari, Pasuruan. Sopir Jeep, Sarioleh (30) Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo dan seorang pejabat Pemkab Ngawi tewas dalam insiden tersebut. Sementara empat penumpang lain luka-luka.

Polisi telah menyelidiki penyebab jip terjun ke jurang Bromo. Bagaimana hasil penyelidikannya? Berikut fakta baru yang dihimpun detikJatim:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak Ada Bekas Rem, Sopir Jeep Bromo Diduga Ngantuk

Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Yudhi Anugrah Putra menyebut, pihaknya telah menyelidiki penyebab insiden ini. Hasilnya, sopir jip diduga kuat mengantuk. Sebab, di lokasi tidak ditemukan bekas pengereman.

"Setelah kami melakukan penyelidikan dan penyidikan dan kami bekerja sama dengan Dishub ditemukan fakta tidak ada bekas rem di lokasi. Dugaannya, pengemudi (mengalami) micro sleep," jelas Yudhi saat mengecek puluhan jip di Pendopo Agung Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Selasa (13/9).

ADVERTISEMENT

Pengemudi Diduga Kurang Fit

Yudhi menambahkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, jip yang berangkat dari wilayah Sukapura, Probolinggo hendak menuju Penanjakan, Tosari, Pasuruan, itu dalam kondisi kurang fit. Polisi masih akan menggali lebih dalam keterangan tersebut.

"Itu masih kami dalami," jelasnya.

Perwira polisi dengan tiga balok di pundak itu mengimbau kepada para pemilik jip agar secara rutin mengecek kondisi mesin. Selain itu, pemilik jip juga diimbau agar memperhatikan kelengkapan keamanan.

"Kami dan Dishub juga akan memfasilitasi guard di sepanjang jalan, khusus turunan di jalur ini," terang Yudhi.

Sopir Baru 3 Kali Angkut Wisatawan

Paguyuban jip wisata Bromo di wilayah Tosari atau Brang Kulon memastikan, jip yang terjun ke jurang di kawasan Bukit Cinta bukan berasal dari Pasuruan. Jip nahas itu berasal dari Probolinggo. Sopir jip disebut belum berpengalaman dan baru tiga kali angkut wisatawan.

"Driver yang kemarin jatuh itu bukan dari paguyuban. Saya juga koordinasi ke (paguyuban jip) Sukapura, Probolinggo. Itu orangnya baru tiga kali muat (wisatawan) dan beliau belum ikut ke paguyuban juga," jelas Pengurus Paguyuban Jip (Hardtop) Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Adi Cakra di Pendopo Agung Wonokitri.

Adi juga memberikan gambaran tantangan para driver di Bromo. Bukan cuma kontur jalan yang naik turun, tapi juga harus siap dengan cuaca apapun. "Kabut menjadi kendala. Tapi kita sudah seleksi driver," tambahnya.

Keluh kesah driver jip Bromo penumpang turun drastis terimbas insiden kecelakaan, baca di halaman selanjutnya!

Ada SOP untuk Jadi Sopir Jip Bromo

Adi menyatakan, terkait keselamatan, pihaknya menerapkan standar ketat. Pihak paguyuban tidak sembarangan memilih pengemudi.

"Kami selalu terapkan standar keamanan driver. Misal ada driver baru, kita uji coba dari paguyuban, dia bisa ngangkut wisatawan naik atau tidak. Uji coba satu bulan," terang Adi.

Pengemudi jip di Tosari juga harus memiliki SIM. Bukan hanya SIM, pengemudi harus memegang surat perintah muat (SPM).

"SIM harus ada. Terus kalau belum ada SPM, driver nggak bisa muat. Kondisi jip di Tosari saya jamin layak jalan," tegasnya.

Usai Insiden Kecelakaan, Penumpang Turun Drastis

Insiden kecelakaan jip terjun ke jurang Bromo berimbas besar kepada paguyuban jip. Jumlah penumpang jip turun drastis. Selain itu, banyak yang membatalkan pesanan.

"Dampaknya besar sekali. Sudah 270 mobil cancel karena takut kecelakaan. Padahal itu jip dari Probolinggo, kita cuma ketempatan aja laka itu," beber Adi.

Selain ratusan orang membatalkan pesanan jip, jumlah penumpang harian juga menurun. Meskipun peristiwa itu belum seminggu terjadi.

"Pesanan harian juga turun. Hari ini saja 10 mobil. Sebelumnya bisa 50 mobil," ungkap Adi.

Polisi Cek Kondisi Jip

Sat Lantas Polres Pasuruan mengecek kondisi jip yang biasa beroperasi di kawasan wisata Gunung Bromo. Pengecekan itu bagian dari respons polisi menyusul adanya insiden jip terjun ke jurang. Selain mengecek kondisi Jeep, polisi juga berdialog dengan para sopir.

"Cek dilakukan sebagai upaya kami untuk mengantisipasi peristiwa kecelakaan lalu lintas yang menimpa wisatawan dan bapak ibu sekalian. Walaupun (kendaraan yang kecelakaan) bukan dari wilayah Pasuruan, namun kami ingin mencegah dan mengantisipasi jangan sampai jip dari Pasuruan mengalami hal yang sama," jelas Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi di Pendopo Agung Wonokitri, Tosari.

Bayu menegaskan bahwa keselamatan angkutan wisata tidak bisa terjadi begitu saja. Perlu ada langkah nyata yang harus dilakukan untuk mewujudkan keselamatan. "Tidak hanya kelengkapan kendaraan bermotor, tapi kesiapan pengemudi," terangnya.

Banyak Jip yang Tak Punya Lampu Kabut

Kasat Lantas Yudhi menjelaskan, pihaknya sudah mengecek 54 jip wisata di Tosari. Polisi mengecek surat-surat hingga fungsi keselamatan kendaraan.

"Kami melaksanakan beberapa pengecekan. Dari 54 jip, sebanyak 80 persen kendaraan tertib pajak. Kemudian 70 persen pengemudi punya SIM, yang belum diperpanjang kami imbau segera diperpanjang," jelas Yudhi.

Pengecekan fungsi keselamatan kendaraan juga dilakukan. Hasilnya, sebanyak 50% jip atau separuhnya tidak punya lampu kabut, 30% ban mulai tipis, dan 50% kondisi kaki-kaki kurang baik.

"Sebanyak 60 persen minyak rem kurang dan 50 ada kebocoran power steering. Tidak ada segitiga pengaman dan kotak P3K," ungkap Yudhi.



Hide Ads