.webp)
Polisi telah menyelidiki penyebab jip terjun ke jurang Bromo. Hasilnya, sopir jip diduga kuat mengantuk.
"Setelah kami melakukan penyelidikan dan penyidikan dan kami bekerja sama dengan Dishub ditemukan fakta tidak ada bekas rem di lokasi. Dugaannya, pengemudi (mengalami) micro sleep," jelas Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Yudhi Anugrah Putra saat mengecek puluhan jip di Pendopo Agung Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Selasa (13/9/2022).
Yudhi menambahkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, jip yang berangkat dari wilayah Sukapura, Probolinggo hendak menuju Penanjakan, Tosari, Pasuruan, itu dalam kondisi kurang fit. Polisi masih akan menggali lebih dalam keterangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu masih kami dalami," jelasnya.
Perwira polisi dengan tiga balok di pundak itu mengimbau kepada para pemilik jip agar secara rutin mengecek kondisi mesin. Selain itu, pemilik jip juga diimbau agar memperhatikan kelengkapan keamanan.
"Kami dan Dishub juga akan memfasilitasi guard di sepanjang jalan, khusus turunan di jalur ini," terang Yudhi.
Dalam insiden jip masuk jurang tersebut, pihak Jasa Raharja tidak bisa memberikan asuransi. Sebab, insiden itu masuk ke dalam kategori kecelakaan tunggal. Meski demikian, para korban tetap mendapatkan santunan dari TNBTS.
Sebagai informasi, sebuah jip yang membawa lima wisatawan asal Ngawi terjun ke jurang di kawasan Bukit Cinta, Tosari, Pasuruan, Sabtu (10/9). Jeep tersebut mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Cemoro Lawang, Sukapura, Probolinggo menuju Bukit Penanjakan, Tosari, Pasuruan.
Sopir jip, Sarioleh (30) Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo dan seorang pejabat Pemkab Ngawi tewas dalam insiden tersebut. Sedangkan empat penumpang lain luka-luka.
(dte/dte)
