Pemkot Malang akan mempertimbangkan terkait migrasi penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional. Ini karena harga mobil listrik dinilai masih mahal.
Wali Kota Malang Sutiaji saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Selain itu, anggaran yang ada juga terbatas untuk membeli kendaraan listrik.
"Kita belum bisa untuk menggunakan mobil listrik, karena harganya terlalu mahal dan anggaran kita tak mampu membelinya," terang Sutiaji saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (12/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sutiaji, harga mobil listrik paling murah masih di kisaran Rp 500 sampai Rp 800 juta. Dengan harga itu, Pemkot Malang tak mampu untuk mengalokasikan pengadaan mobil listrik.
"APBD kita tak mampu untuk mengalokasikan pengadaan mobil listrik, karena harganya yang mahal," ujarnya lagi.
Untuk itu, lanjut Sutiaji, Pemkot Malang belum memiliki rencana pembelian mobil listrik untuk kendaraan operasional. Baik untuk tahun ini, ataupun di tahun anggaran 2023 mendatang.
"Kita masih belum. Untuk tahun depan kemungkinan juga belum bisa," tegasnya.
Wacana penggunaan mobil listrik mulai banyak dilakukan di sejumlah daerah. Ini setelah pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM.
(abq/iwd)