Pemkot Malang Bongkar Bangunan Liar yang Bikin Banjir Saat Hujan

Pemkot Malang Bongkar Bangunan Liar yang Bikin Banjir Saat Hujan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 07 Sep 2022 10:31 WIB
Pembongkaran bangunan liar penyebab banjir
Pembongkaran bangunan liar penyebab banjir (Foto: Dok. Pemkot Malang)
Malang -

Konstruksi liar di Jalan Raya Langsep, Kota Malang, dibongkar pemerintah setempat saat pengerukan sendimen saluran air. Konstruksi berupa dinding dan lantai dibangun di atas saluran air.

Bangunan itu ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya genangan air saat musim hujan.

Wali Kota Malang, Sutiaji turun langsung ke lokasi mengatakan upaya pembersihan saluran dari sampah dan sendimen akan terus dilakukan mengingat sebagian besar saluran masih memerlukan penanganan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah kemarin ketika turun hujan (pada beberapa titik yang sebelumnya sudah dikeruk) sudah bisa mengurangi risiko genangan. Insya Allah bisa 20 sampai persen," kata Sutiaji kepada wartawan, Rabu (7/9/2022).

Sutiaji optimis jika pengerukan di kawasan Pisang Candi tuntas akan mengurangi genangan yang sering dikeluhkan warga. Terlebih Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) juga telah membuat sudetan di Jalan Dieng dan Jalan Kelapa Sawit.

ADVERTISEMENT
Pemkot Malang Bongkar Konstruksi Penghambat Saluran di Pisang CandiPemkot Malang Bongkar Konstruksi Penghambat Saluran/ Foto: Dok Pemkot Malang

Lebih jauh, Sutiaji mengungkapkan masterplan drainase yang saat ini dalam proses finalisasi akan menjadi basis penataan ke depan yang lebih terukur.

"Sistem yang ada dari dulu ini memang banyak irigasi, jadi bertolak belakang dengan prinsip drainase. Maka kalau kita konsisten, apa yang dirancang dalam masterplan dan Rencana Pembangunan Daerah 2024 dan seterusnya, Insya Allah bisa bebas banjir 2028," kata Sutiaji.

Sementara itu, Plt Kepala DPUPRPKP Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi menambahkan bahwa lokasi di Pisang Candi adalah area ke-15 yang sudah ditangani.

"Perkiraan kita kerjakan empat hari sampai seminggu ini. Untuk masterplan drainase target selesai November 2022," tambah Diah.

Ke depan, lanjut Diah, alat penanganan saluran juga akan diperkuat dengan tambahan dua unit excavator mini yang telah diusulkan dalam P-APBD 2022 untuk menjangkau lokasi-lokasi sempit di kampung-kampung dan sudut perkotaan.




(abq/fat)


Hide Ads