950 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan unjuk rasa BEM Malang Raya di depan DPRD Kota Malang. Diperkirakan ada 1.000 mahasiswa yang akan turun ke jalan.
"Pelibatan personel keamanan total sebanyak 950. Karena kita mengantisipasi jumlah massa mengikuti aksi unjuk rasa estimasinya seribu. Sesuai SOP di kepolisian untuk menjamin rasa aman dan menghindari tindakan di luar agenda unjuk rasa, kami siap mengantisipasi," kata Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan ditemui depan Balai Kota Malang Jalan Tugu, Kamis (8/9/2022).
Menurut Supiyan, jumlah personel sebanyak 950 itu, berasal dari Polresta Malang Kota, Polres Malang, Polres Batu, Brimobda Ampeldento, TNI, Satpol PP, serta Dishub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga mendatangkan Damkar, water cannon. Selain personel gabungan dari kepolisian, TNI, Satpol PP, petugas kesehatan, dan Dishub," tegas Supiyan.
Supiyan mengaku berdasarkan izin yang diterima Polresta Malang Kota, aksi unjuk rasa akan digelar oleh BEM Malang Raya dengan titik aksi di bundaran Tugu.
"Aksi akan dilakukan oleh BEM Malang Raya," akunya.
Supiyan menambahkan, kawasan depan kampus Universitas Brawijaya di Jalan Veteran akan menjadi titik kumpul pertama dari peserta aksi unjuk rasa. Mereka kemudian akan bergerak mengendarai motor untuk titik kumpul kedua di kawasan Stadion Gajayana.
"Ada dua titik kumpul, pertama depan Brawijaya, kemudian menuju luar Stadion Gajayana. Dari situ peserta aksi unjuk rasa akan melakukan longmarch menuju bundaran Tugu," imbuhnya.
Pantauan detikJatim, Kamis (8/9/2022), pukul 09.30 WIB, personel gabungan sudah bersiaga di area depan gedung DPRD Kota Malang. Rencananya, ruas jalan bagian timur bundaran Tugu akan ditutup ketika aksi unjuk rasa berlangsung.
"Nanti akan dilakukan pengalihan arus, tetapi hanya di sisi timur bundaran tugu sebagai titik pusat unjuk rasa," pungkas Supiyan.
BEM Malang Raya sendiri akan menyuarakan beberapa tuntutan. Salah satunya adalah menyikapi naiknya harga BBM bersubsidi beberapa waktu lalu.
"Bahwa kami akan turun ke jalan, pada Kamis (8/9/2022) dalam rangka menunjukkan sikap atas penolakan kami terhadap kenaikan BBM, yang bertempat di bundaran Balai Kota Malang dengan eskalasi gerakan yang sebesar-besarnya," ujar Koordinator BEM Malang Raya, Zulfikri Nurfadhilla dalam keterangan yang diterima detikJatim, Rabu (7/9).
Aliansi BEM Malang Raya akan menyuarakan sejumlah tuntutan dalam aksi demontrasi besok, yakni :
1. Menolak tegas kenaikkan harga BBM subsidi
2. Mendesak pemerintah menerapkan kebijakan subsidi BBM yang tepat
3. Menolak pemberian dana BLT sebagai dalih kenaikkan harga BBM
4. Menuntut pemerintah menstabilkan harga bahan pokok
5. Menuntut pemerintah fokus melakukan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan rakyat
6. Menuntut pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional
(dte/dte)