Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati melaunching sekolah orang tua hebat (SOTH) dan sekolah lansia tangguh (Selantang). Para orang tua balita bakal menjalani pendidikan selama 3 bulan agar mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengasuh anak. Sedangkan para lansia dididik selama 6 bulan agar mampu menjaga kesehatan, mandiri dan sejahtera.
Launching SOTH dan Selantang digelar di Pendapa Graha Maja Tama Kantor Bupati Mojokerto, Jalan A Yani. Peluncuran sekolah untuk orang tua balita dan lansia itu dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto Shofiya Hana Al Barra, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Perwakilan BKKBN Jatim Suhartuti dan Plt Sekretaris DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto Abdul Kholik.
Hadir pula Camat Dawarblandong, Sooko, Jetis dan Dlanggu, Ketua Tim Penggerak PKK Sooko, Jetis, Dlanggu dan Dawarblandong, Kepala Desa Gunungsari, Parengan, Balongmojo, Punggul dan Ngingasrembyong, Ketua TP PKK 5 desa tersebut, Koordinator Penyuluh KB, serta ratusan peserta SOTH dan Selantang.
Peluncuran SOTH dan Selantang diawali dengan penyerahan secara simbolis peralatan sekolah oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati kepada perwakilan peserta. Selanjutnya, Ikfina membuka sekolah tersebut dengan bacaan basmalah.
"Materi yang akan diajarkan di SOTH maupun Selantang tidak ada di pendidikan formal. Saya minta semua peserta memanfaatkan sekolah ini dengan sebaik-baiknya," kata Ikfina ketika memberi wejangan kepada para peserta di lokasi, Selasa (6/9/2022).
SOTH yang dimulai bulan ini diikuti 96 emak-emak yang mempunyai balita dari 3 desa di Kabupaten Mojokerto. Yaitu 31 peserta dari Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, 35 peserta dari Desa Parengan, Kecamatan Jetis, serta 30 peserta dari Desa Balongmojo, Kecamatan Puri.
Sekolah bagi orang tua balita itu digelar hingga 13 pertemuan selama 3 bulan di kantor desa masing-masing. Yaitu dua kali dalam sepekan setiap Selasa dan Kamis. 96 peserta tersebut merupakan angkatan kedua SOTH di Kabupaten Mojokerto. Karena angkatan pertama telah dinyatakan lulus dan diwisuda Bupati Ikfina awal Agustus lalu. Masing-masing 30 peserta dari Desa Ngoro, Mojoranu, Terusan dan Kepuhanyar.
Sedangkan Selantang digelar dalam 12 pertemuan selama 6 bulan di kantor desa masing-masing. Yakni satu pekan sekali setiap hari Rabu. Sekolah khusus lansia usia 60 tahun ke atas dan pralansia ini diikuti 65 peserta. Dengan rincian 30 peserta dari Desa Punggul, Kecamatan Dlanggu dan 35 peserta dari Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko. Sehingga total peserta SOTH dan Selantang 161 orang.
Ikfina menjelaskan selain materinya tidak diajarkan di pendidikan formal, kesempatan mengikuti SOTH sangatlah langka. Karena baru segelintir emak-emak yang bisa mengikuti sekolah ini. Sementara jumlah ibu-ibu yang mempunyai balita di Kabupaten Mojokerto saat ini mencapai 62 ribu orang. Oleh sebab itu ia meminta seluruh peserta mengikuti pendidikan sebaik mungkin supaya menjadi orang tua yang mendidik anak dengan ilmu, bukan insting.
"Menjadi orang tua kewajiban seumur hidup. Meskipun anak-anak kita sudah menikah, kita tetap orang tua. Anak amanah dari Allah SWT. Maka jangan sampai dalam menunaikan kewajiban kita tidak punya pegangan, pengetahuan dan ilmunya," terangnya.
(akn/ega)