Sebanyak 119 Personel KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 bersama 1 unit Helikopter Panther HS-4206 telah menuntaskan misi sebagai Maritim Task Force (MTF) 28-M. Mereka telah menjalankan misi perdamaian dunia sebagai Satgas Maritim TNI XXVIII-M di Lebanon sejak 5 Maret 2021.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyambut kedatangan mereka di Dermaga Madura Tengah, Koarmada II, Ujung Surabaya. Ia mengaku bangga kepada personel yang telah melaksanakan dengan baik misi perdamaian dunia selama 1 tahun 5 bulan.
"Kebanggaan bagi kita semua dapat melaksanakan tugas perdamaian dunia di bawah PBB oleh unsur TNI AL. Selama 1,5 tahun mereka melaksanakan tugas dengan baik tanpa cacat dan mendapat penghargaan tinggi atas pelaksanaan tugas di Lebanon," ujar Yudo, Sabtu (3/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga bangga bahwa semua personelnya telah pulang dalam keadaan sehat ke Tanah Air serta kondisi kapal juga dalam keadaan siap untuk bertempur.
"Prestasi dari saya kepada mereka yang bertugas dengan baik melaksanakan kondisi fisik anak buah dan teknis kapal pulang dengan keadaan siap tempur," ujarnya.
Komandan KRI SIM-367 Letkol Laut (P) Abdul Haris mengatakan, MTF Unifil merupakan the only one mission in the world maritime operation. Hanya satu-satunya operasi maritim yang ada di dunia, yang berada di bawah bendera PBB.
"Sehingga ini merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia ketika Indonesia mengirimkan kapal dan kru terbaik bergabung dengan unsur Maritim Task Force di Unifil Lebanon," kata Abdul.
Ia mengatakan, seluruh krunya telah bergabung sejak 2009 hingga kini sebagai satgas ke-13 MTF TNI Kontigen Garuda 28-M Unifil. Kebanggan yang dirasakan selama 1 tahun 5 bulan itu tidak perlu lagi apriori dengan kemampuan TNI AL Indonesia.
"Termasuk personil kita bahwa Indonesia memiliki AL yang sejajar dengan AL world class navy. Hanya kita lebih gahar, lebih hebat. Insyaallah kita menjadi terkuat di Asia paling tidak," ujarnya.
Boyong penghargaan dan kebanggaan usai melatih Kru AL Jerman. Baca di halaman selanjutnya.
Selama bertugas di Lebanon, KRI SIM berhasil meraih beberapa piagam penghargaan. Yakni UN Medal, Medali Santi Dharma, Medali Veteran Perdamaian RI, hingga Valour of Medal LAF navy.
Selain itu ada Brevet Garuda, Brevet UNIFIL, Pin Maritime Task Force, Letter of Appreciation dari UNFIL Head of Mission and Force Commander, Letter of Appreciation dari Maritime Task Force Commander, Duta Kebudayaan dari KBRI Beirut dan KBRI Ankara serta Certificate SCHUTZENSCHNUR (German Shooting Cord.
"Memang prajurit-prajurit kami memiliki kemampuan selain sebagai prajurit juga sebagai duta bangsa untuk kebudayaan. Kemudian, yang paling membanggakan lagi, bahwa di MTF sebelumnya nation operation center di bawah gen operation center unifil. Pada saat kami berada di sana, kami diajak berdiskusi oleh MTF commander bagaimana solusi untuk menciptakan NOC di bawah MTF," jelasnya.
"Kami memberikan pelatihan kepada staf MTF saat itu kru AL Jerman, karena mereka melihat langsung bagaimana kita kerja di kapal perang. Ini merupakan kebanggaan kami," pungkasnya.