Revitalisasi Pasar Ngadiluwih Kediri Direncanakan Pakai Dana APBD

Revitalisasi Pasar Ngadiluwih Kediri Direncanakan Pakai Dana APBD

Hanifa Widyas - detikJatim
Sabtu, 03 Sep 2022 10:04 WIB
Pemkab Kediri
Foto: Dok. Pemkab Kediri
Jakarta - Rencana Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana merevitalisasi Pasar Ngadiluwih pascakebakaran terus berproses dan pembangunan ditargetkan rampung pada 2024. Pemerintah Kabupaten Kediri meminta dukungan pedagang demi kelancaran rencana tersebut.

Diketahui para pedagang harus berjualan di tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) yang disediakan sebelum adanya proses pembangunan.

"Pasar Ngadiluwih pasca kebakaran akan dilakukan revitalisasi, saya harap semua pedagang dan pihak yang terkait bersama-sama bisa membantu proses revitalisasi," kata Hanindhito dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/9/2022).

Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito, memprioritaskan pembangunan fasilitas umum untuk menjalankan roda perekonomian masyarakat. Apalagi, terdapat sekitar 100 lapak hangus terbakar pada peristiwa kebakaran Pasar Ngadiluwih.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih secara terpisah menerangkan pihaknya mendapatkan target Pasar Ngadiluwih sudah dibangun pada 2024. Pihaknya masih melakukan review Detail Enginering Design (DED) TPPS di tahun 2022 ini yang kemudian akan dilanjutkan pada tahap sewa lahan untuk pembangunan TPPS.

"Di 2023 awal kita mulai bangun TPPS dan harapannya di pertengahan atau akhir 2023 pedagang sudah bisa direlokasi," terangnya.

Tutik berharap proses pemindahan pedagang dapat berjalan lancar. Dengan demikian, di awal 2024 sudah bisa dilakukan proses lelang dan membangun Pasar Ngadiluwih.

Berdasarkan DED yang ada, setidaknya membutuhkan dana anggaran sebesar Rp 19 miliar untuk merevitalisasi pasar tersebut. Menurut Tutik, revitalisasi Pasar Ngadiluwih dalam satu tahun anggaran bisa dilakukan jika menggunakan dana APBD.

Sebab, dengan menggunakan dana APBN, jumlah yang dikeluarkan masih terbatas, yakni maksimal Rp 12 miliar sehingga harus melakukan revitalisasi dalam dua tahap seperti revitalisasi Pasar Wates.

"Jadi kami merencanakan di 2024 nanti dengan anggaran APBD 2, mungkin nanti untuk pasar-pasar yang anggarannya tidak lebih Rp 12 miliar bisa kami usulkan yang APBN," ungkapnya.

Tutik lanjut mengatakan revitalisasi Pasar Wates sudah berjalan 25 persen di minggu ke-12. Melihat angka tersebut, diperkirakan progres revitalisasi Pasar Wates akan mencapai lebih dari 60 persen di minggu ke-20.

"Mudah-mudahan akhir Desember (2022) tahap 1 sudah selesai, dan tahap kedua kami rencanakan di 2023, anggaran dari APBD 2 Rp 10 miliar," tandasnya.

Rencana revitalisasi Pasar Ngadiluwih pun mendapatkan dukungan dari pedagang. Endang, salah satu pedagang yang lapaknya ikut ludes terbakar, mengaku siap jika nantinya harus pindah berjualan ke TPPS ketika proses revitalisasi pasar dimulai.

"Pedagang siap, lha memang harus seperti itu," akunya. (akn/ega)



Hide Ads