Kebakaran itu mengejutkan warga dan pemilik kios. Api tiba-tiba muncul pukul 16.00 WIB dan langsung membesar.
"Saya kebetulan berada di lokasi pasar dan mendapat laporan warga. Lalu saya langsung berlari ke bagian timur pasar, ternyata api sudah membesar di salah satu lapak. Sebagian besar lapak memang mudah terbakar, angin juga kencang akhirnya api cepat menyambar," kata Kades Purwokerto Kabupaten Kediri, Agus Nur Ariful Anam saat dikonfirmasi detikJatim.
Tercatat ada 7 lorong lapak pedagang yang terbakar. Selain itu, petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan memadamkan api karena banyaknya dagangan yang mudah terbakar.
Baca juga: Pasar Ngadiluwih Kediri Terbakar |
"Sebagian besar isi toko kelontong. Ada minyak, plastik, dan angin berembus kencang tadi," imbuh Agus.
Api baru bisa dijinakkan setelah 9 mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi. Api pokok dinyatakan padam setelah 3 jam, yakni sekitar pukul 19.00 WIB.
Akibat kebakaran tersebut, 35 lapak pedagang hangus terbakar. Lapak tersebut seluruhnya berada di lorong 7 pasar bagian timur.
"Berdasar data awal anggota di TKP Bagian yang terbakar sekitar 35 lapak di 7 lorong pasar bagian Timur," ucap Kapolsek Ngadiluwih, AKP Iwan Setyo Budi.
Dia menambahkan, penyebab kebakaran di Pasar Ngadiluwih masih diselidiki oleh unit Inafis Polres Kediri. Iwan pun memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho yang mendapat laporan terkait kebakaran ini juga memastikan anggotanya akan menyelidiki penyebab kebakaran. Serta akan memberikan pelayanan yang dibutuhkan pedagang Pasar Ngadiluwih.
"Ini anggota masih di lokasi, selain melakukan penyelidikan, Polsek Ngadiluwih dan Polres Kediri akan memberikan pelayanan kepada para pedagang yang lapaknya terbakar dan membantu berkoordinasi dengan Pemkab Kediri terkait kerugian lapaknya," jelas AKBP Agung.
(hse/dte)