63 Desa di 14 Kecamatan Sampang Madura Krisis Air Bersih

63 Desa di 14 Kecamatan Sampang Madura Krisis Air Bersih

Kamaluddin - detikJatim
Jumat, 02 Sep 2022 12:08 WIB
warga di Sampang susah payah cari air sumber sepanjang 5 Km
Warga Sampang mencari air bersih karena kekeringan (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Sampang -

Jawa Timur mulai memasuki musim kemarau. Beberapa kabupaten sudah mulai mengalami kekeringan. Salah satunya kekeringan melanda desa-desa di Sampang, Madura.

BPBD Sampang menyebut desa paling krisis kekeringan selama tahun 2022 berjumlah 63. 63 Desa itu berada di 14 kecamatan.

"Ada 63 desa yang dikategorikan kering kritis tahun 2022 ini tersebar di 10 kecamatan dari total 14 kecamatan se-Kabupaten Sampang," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Sampang, Asroni saat dikonfirmasi, Jumat (2/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, jelas dia, jumlah ini lebih kecil dibanding tahun sebelumnya mencapai 74 desa dan satu kelurahan.

"Tahun sebelumnya (2021) 74 desa dan satu kelurahan (Mengalami kekeringan)," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Dari 63 desa, Kecamatan Kedungdung merupakan wilayah dengan jumlah desa terbanyak mengalami kekeringan kritis. Kekeringan terjadi di 13 desa. Di antaranya Desa Rohayu, Bajrasokah, Nyeloh, Banjar, Ombul, Pajeruan, Kedungdung, Batuporo Barat, Batuporo Timur, Gunung Eleh, Daleman, Pasarenan dan Palenggiyan.

Dia mengaku desa yang dikategorikan mengalami kekeringan kritis dideteksi dengan melihat jarak antar rumah dari sumber air lebih dari 5 KM. Sehingga warga cukup kesulitan mendapat air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

"Ukurannya melihat jarak dari rumah ke tempat sumber mata air serta sulitnya daerah menggunakan air untuk masak, cuci dan minum," ungkapnya

Asroni menambahkan data tersebut diperoleh berdasarkan laporan dari masing-masing kecamatan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan OPD untuk meninjau kembali fakta di lapangan.

"Kami kasih waktu satu minggu untuk kecamatan mendata daerahnya yang masuk kategori kering kritis, satu minggu lagi dilakukan pengecekan dan penyerahan data," ujarnya.

"Hanya kecamatan Camplong, Jrengik, Omben dan Ketapang yang desanya tahun ini tidak masuk (Kekeringan kritis)," imbuh Asroni.




(fat/fat)


Hide Ads