Kasus BBM campur air di Pesanggaran Banyuwangi mulai diinvestigasi oleh polisi dan Pertamina. Namun sebelumnya Pertamina meminta maaf terlebih dahulu.
"Kami dari Pertamina memohon maaf kepada seluruh konsumen terdampak, tentunya dengan kejadian ini menjadi evaluasi kami untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada konsumen," kata Sales Branch Manager Pertamina Rayon IV Malang, Denny Nugrahanto kepada detikJatim, Kamis (1/9/2022)..
Denny mengatakan sehubungan dengan kejadian di SPBU 5468431 Pesanggaran, saat ini tengah dilakukan investigasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dapat kami sampaikan bahwa saat ini masih dilakukan investigasi di tangki pendam SPBU tersebut," kata Denny
Denny Nugrahanto menduga ada kebocoran di tangki tempat menyimpan di SPBU Pesanggaran. Dimungkinkan ada rembesan air di dalam tangki penyimpan BBM.
"Apakah ada kebocoran atau rembesan air yang masuk ke dalam tangki atau bagaimana. Ini masih berproses investigasinya," ujarnya Denny.
Rembesan itu bisa muncul bisa jadi dari air hujan yang merembes ke dalam tangki. Karena kondisi saat ini diwilayah Selatan Banyuwangi, sering terjadi hujan.
Denny membantah jika air muncul saat distribusi BBM dari Pertamina ke SPBU. Sebab jika hal itu terjadi, dimungkinkan tak hanya satu SPBU yang berimbas. Melainkan banyak SPBU yang akan terdampak.
"Kalau dari pengiriman Pertamina tentu sebelum masuk ke tangki SPBU pasti dicek dulu kadarnya. Sudah barang tentu jika terjadi pada pengiriman akan berimbas ke SPBU lain juga," tambahnya.
Denny mengatakan pihaknya saat ini menunggu investigasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
"Kita tunggu penyelidikan dari aparat kepolisian," tegasnya.
Denny mengatakan, saat ini pihak SPBU masih terus melakukan pendataan terhadap kendaraan yang mogok akibat BBM yang tercampur air. Mereka pun memberikan ganti rugi dengan memperbaiki kendaraan yang rusak.
"Sudah didata bagi konsumen yang terdampak. Mereka pun sudah memperbaiki dan mengganti perbaikan kerusakan motor konsumen," ujar Denny.
Diakui Denny, insiden tersebut merupakan kelalaian dari pihak SPBU. Sudah seyogyanya, pihak SPBU bertanggungjawab atas insiden ini.
"Untuk saat ini pihak SPBU karena ini memang kelalaian dari SPBU. Jadi harus bertanggung jawab dengan adanya kerugian konsumen," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi mendata total ada 28 kendaraan roda dua dan satu unit roda 1 yang mengalami mogok, usai mengisi BBM di SPBU setempat.
"Ada 28 motor dan mobil yang kita data. Pihak manajemen sudah melakukan perbaikan dan menulis perjanjian dengan konsumen," tambahnya.
Kebanyakan dari perbaikan kendaraan yang mengisi BBM tercampur air itu pada bagian pengapian. Selain itu, puluhan kendaraan itu pun terpaksa menguras tangki bahan bakar kendaraan.
"Kerusakan karena kemasukan air. Harus kuras tangki juga," pungkasnya.
(iwd/iwd)