Isu kenaikan harga BBM ditanggapi mahasiswa Lamongan. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lamongan berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM.
Aksi puluhan mahasiswa ini dimulai dari Lamongan Sport Center atau GOR Lamongan yang dilanjutkan dengan aksi longmarch menuju gedung DPRD. Dalam orasinya, mahasiswa menyuarakan penolakan terhadap rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
Selain itu, puluhan mahasiswa itu juga meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM, meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik dan mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak dan gas (Migas)," kata Korlap Aksi Helmi Tantowi Yahya dalam orasinya, Kamis (1/9/2022).
Mahasiswa juga menuntut pemerintah agar bisa memberikan subsidi kepada masyarakat dan tepat sasaran, jangan subsidi untuk rakyat digunakan sebagai ajang korupsi.
Seruan untuk pemberantasan mafia migas, tandas Helmi, karena para mafia migas yang menyebabkan pemberian alokasi BBM Subsidi tidak bisa tepat sasaran dengan menimbun minyak dan gas.
![]() |
"Kebijakan pemerintah sering kali merugikan masyarakat, banyak masyarakat Indonesia yang berada digaris kemiskinan. Pemberian hak kepada masyarakat Indonesia masih banyak yang timpang, banyaknya generasi muda yang belum bisa mengenyam dunia pendidikan. Indonesia saat ini juga masih dalam masa transisi pemulihan pasca Pandemi, kok, negara malah berupaya untuk meningkatkan harga BBM dengan alih-alih sebagai wujud alokasi subsidi yang tepat," tandasnya.
Layaknya aksi-aksi lainnya, puluhan mahasiswa ini juga membawa poster dan pamflet yang berisi tuntutan mereka. Beberapa pamflet yang dibawa mahasiswa tersebut di antaranya bertulisan 'Gak diajak jalan sama ayang...soalnya BBM naik', atau 'Mahar boleh naik, BBM & listrik jangan', 'Nggak diajak ayang Healing karena BBM naik,' serta beragam pamflet lainnya.
Di gedung DPRD Lamongan, puluhan mahasiswa ini ditemui ketua DPRD Lamongan Abdul Ghofur yang mengapresiasi aksi mahasiswa ini. Ghofur menyebut, pihaknya juga akan memantau langsung bagaimana kebijakan itu berimbas ke masyarakat.
"Terima kasih atas atensi para mahasiswa HMI Lamongan dalam mengawal kebijakan Pemerintah ini, dengan adanya kegiatan aksi ini kami berharap bisa memberikan penilaian objektif bagi kebijakan yang diambil pemerintah pusat," ungkap Abdul Ghofur di hadapan para mahasiswa.
Selain menyambut para mahasiswa, ketua DPRD Lamongan juga membacakan dan melakukan penandatanganan nota kesepakatan dengan mahasiswa intinya menyetujui tuntutan mahasiswa.
Usai menyaksikan ketua DPRD Lamongan membubuhkan tanda tangan, peserta aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib dalam kawalan petugas keamanan yang mengawal mahasiswa sejak aksi dimulai.
(dpe/fat)