Belasan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Pacitan menggelar demo menolak kenaikan harga BBM. Demo digelar halaman Gedung DPRD, Jalan Ahmad Yani.
Pantauan detikJatim, sebelum menggelar aksi damai para mahasiswa melakukan audiensi dengan wakil rakyat. Mereka pun minta dukungan para legislator untuk membawa aspirasi mereka hingga ke pusat terkait kenaikan harga BBM.
Meski aksi berlangsung tertib, namun puluhan anggota kepolisian tampak berjaga-jaga di sekitar gedung wakil rakyat. Kapolres Pacitan AKBP Wildan Alberd dan Ketua DPRD Ronny Wahyono juga tampak di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kenaikan BBM bersubsidi) menjadi sorotan khususnya bagi kita sebagai Dewan Pengurus GMNI Pacitan," kata koordinator aksi Muhammad Tonis kepada wartawan di lokasi, Kamis (1/9/2022) pagi.
Menurut Tonis, aksi yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk menyuarakan terkait adanya isu kenaikan harga BBM. Sebab jika memang benar akan ada kenaikan, maka hal itu dirasa akan memberatkan rakyat.
"Kita semua juga sadar bahwa pemerintah hari ini cukup dilema. Ketika BBM dinaikkan akan berpotensi inflasi. Jika tidak dinaikkan juga berpotensi inflasi," tandasnya.
Tonis pun lantas mendesak pemerintah mempertimbangkan aspek lain. Terutama dampak pandemi selama 2 tahun terakhir yang masih terasa hingga kini. Di sisi lain proses pemulihan ekonomi masih berlangsung.
"Kondisi masyarakat ini secara ekonomi masih terseok-seok. Dan itu jangan sampai dibebani dengan kenaikan BBM yang akan diikuti dengan kenaikan harga-harga juga tentunya," tegasnya.
(abq/fat)