Dua Karnaval Membawa Maut di Jatim, Ada yang Asyik Joget Tetiba Meninggal

Dua Karnaval Membawa Maut di Jatim, Ada yang Asyik Joget Tetiba Meninggal

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 30 Agu 2022 09:13 WIB
peserta karnaval agustusan di lamongan tewas
Peserta karnaval di Lamongan tewas/Foto: Dok. Polres Lamongan
Lamongan - Bulan Agustus yang bertepatan dengan HUT RI kerap dimeriahkan masyarakat dengan menggelar sejumlah kegiatan. Mulai dari lomba, jalan sehat, panggung gembira hingga karnaval.

Namun, di Jatim, ada sejumlah karnaval yang diselimuti maut. Bagaimana tidak, di tengah semarak karnaval, ada peserta yang meninggal dunia. Suasana suka pun langsung berganti menjadi duka.

Catatan detikJatim dalam pekan ini, ada dua karnaval yang pesertanya meninggal dunia. Kejadian pertama berlangsung di Lamongan. Sementara karnaval membawa maut kedua ada di Tulungagung. Keduanya sama-sama meninggal dunia secara mendadak.

detikJatim menghimpun kisah peserta karnaval yang meninggal dunia, simak yuk!

1.Peserta Karnaval Lamongan Tewas Terbentur Roda Gila

Insiden orang meninggal saat karnaval terjadi di Lamongan. Seorang peserta karnaval Agustusan tewas ketika sedang persiapan berangkat. Korban tewas akibat kepalanya terbentur roda gila mesin diesel yang akan ikut karnaval.

Korban adalah Munib (34), warga Desa Banjarmadu, Karanggeneng. Ketika itu, korban menunggu rombongan karnaval di titik kumpul yang sudah ditentukan, yaitu di tempat jemuran gabah penggilingan Padi milik Feri yang ada di desa yang sama dengan korban.

"Kejadian pada Minggu (28/8) sekira jam 13.00, korban mengikuti kegiatan Karnaval dalam rangka merayakan HUT RI ke -77 tahun di Desa Banjarmadu, Kecamatan Karanggeneng," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro kepada wartawan, Senin (29/8/2022).

Sesaat sebelum kejadian, ungkap Anton, mobil Mitsubishi L300 dengan nopol S 8453 JG yang dikemudikan oleh Sholihin (48) datang ke titik kumpul karnaval, yaitu di tempat jemuran gabah penggilingan padi milik Feri. L300 itu menarik sebuah mesin diesel. Sholihin kemudian memarkir mobilnya dengan posisi mobil menghadap ke Barat.

Tak lama kemudian, korban datang mengenakan baju hitam dengan lengan corak batik celana warna coklat memakai sepatu waring warna hijau dan mengenakan sarung warna coklat dikalungkan di leher bagian belakang.

"Korban kemudian duduk pada ban tempat mesin diesel padahal ketika itu mesin diesel masih dalam kondisi menyala," ujarnya.

Mengetahui korban duduk di ban tempat diesel yang masih menyala, 2 orang mencoba memperingatkan korban agar tidak duduk di ban karena mesin diesel sedang menyala. Mendapat peringatan ini, korban kemudian berlalu pergi dari tempat itu. Beberapa lama kemudian, korban kembali duduk pada ban tempat mesin diesel yang sedang menyala tersebut.

"Ketika itu lah tiba-tiba sarung korban yang dikalungkan ke belakang leher masuk ke roda gila mesin diesel yang sedang menyala," tutur Anton.

Akibat sarung yang masuk ke roda gila diesel itu, korban tertarik dan kepala korban terbentur roda gila mesin diesel yang sedang berputar sehingga membuat korban terpelanting dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Mendapati kejadian ini, para saksi yang akan berangkat karnaval itu kemudian menghubungi Kepala Desa Banjarmadu dan berlanjut menghubungi petugas Polsek Karangggeneng.

Kejadian insiden ini membuat suasana karnaval yang tadinya penuh suka menjadi suasana duka yang mendalam. Anton menyebut, jika peristiwa ini murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan. "Korban meninggal dunia di lokasi kejadian," tandasnya.

Asyik berjoget, peserta karnaval di Tulungagung ambruk lalu tewas, baca halaman selanjutnya!

2. Peserta Karnaval di Tulungagung Ambruk Lalu Tewas

Insiden kedua berlangsung di Tulungagung. Seorang peserta karnaval Agustusan di Tulungagung tetiba ambruk dan tewas saat berjoget. Penyebab peserta pemuda tersebut diduga karena jantung.

Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mohammad Anshori mengatakan peristiwa itu terjadi pukul 12.45 WIB, di Dusun Legen, Desa Nyawangan, Sendang, Tulungagung. Korban adalah NP (32) warga desa setempat.

Anshori menjelaskan, korban berdandan ala suku Indian saat pawai tersebut. Korban berjalan bersama rekan-rekannya.

"Awalnya korban mengikuti pawai karnaval di desa dengan berdandan ala suku Indian. Korban dan rekan-rekannya berjalan di belakang sound system," kata M Anshori, Senin (29/8/2022).

Saat tengah berjoget, tiba-tiba korban terjatuh tak sadarkan diri. Sejumlah rekan korban langsung turun tangan untuk memberikan pertolongan.

"Korban jatuh ketika di depan SDN 1 Nyawangan," tandas Anshori.

Saat tak sadarkan diri, korban pun sempat digotong ke rumah kepala desa setempat untuk diberi pertolongan. Tak lama kemudian, korban diketahui meninggal.

"Digotong ke rumah Kades Nyawangan, tidak lama kemudian korban diketahui sudah meninggal dunia," ujar Anshori.

Anshori membenarkan kematian NP memang mendadak. Tiba-tiba NP jatuh dan tak lama kemudian meninggal.

Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad peserta pawai karnaval yang tewas di Desa Nyawangan, Sendang, Tulungagung. Korban diduga mengalami serangan jantung.

Tak hanya itu, Anshori mengatakan, dari proses pemeriksaan yang dilakukan tim medis dan inafis, korban meninggal dunia secara wajar.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik maupun tindakan kriminal. Korban ini meninggal dunia karena sakit, informasinya serangan jantung," kata Anshori. (hil/fat)



Hide Ads