Dewan Majelis PPP Jatim Usulkan Khofifah hingga Mahfud Md Gantikan Suharso

Dewan Majelis PPP Jatim Usulkan Khofifah hingga Mahfud Md Gantikan Suharso

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 23 Agu 2022 19:53 WIB
Kader PPP Jatim desak Suharso Manoarfa, Ketum PPP mundur
Dewan Majelis Pakar, Pertimbangan, dan Syariah DPW PPP Jatim mengusulkan Khofifah hingga Mahfud Md gantikan Ketum Suharso Monoarfa. (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Dewan Majelis Pakar, Pertimbangan, dan Syariah DPW PPP Jatim kompak meminta Suharso Monoarfa segera mundur dari jabatan Ketua Umum. Mereka juga mengusulkan DPP segera mencari pengganti Suharso yang mumpuni.

Wakil Sekretaris Majelis Syariah KH M Hadits menilai ucapan Suharso terkait 'amplop kiai' sudah keterlaluan. Menurut Hadits, banyak kader PPP yang lebih mumpuni menggantikan Suharso.

"Soal siapa penggantinya, kami serahkan penuh ke DPP. Ingat, waktunya tidak panjang, karena pemilu di depan mata. Kader internal PPP saya rasa sangat banyak yang mumpuni," kata Hadits kepada detikJatim, Selasa (23/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengasuh Yayasan Al Muthmainnah Bojonegoro ini menyebut, kader-kader internal PPP yang layak menggantikan Suharso salah satunya adalah Mardiono. Untuk eksternal ada nama Khofifah Indar Parawansa yang layak.

"Banyak internal, ada Pak Mardiono salah satunya. Kalau eksternal ada Bu Khofifah, apalagi beliau memulai karier politiknya dulu partai pertamanya ya PPP sebelum PKB," terangnya.

ADVERTISEMENT

"Ada juga Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, lalu kami rapat di DPW dengan majelis pertimbangan, syariah, dan pakar juga menimbang nama Mahfud Md sebagai Ketum," Hadits melanjutkan

Hadits menambahkan, pihaknya menyerahkan penuh keputusan tersebut ke DPP PPP. Pihaknya berharap, PPP tidak semakin redup akibat blunder-blunder dari Suharso.

"Ya kalau Pak Suharso malu dengan perkataannya segera mundur. Kalau tidak, ya kami upayakan cara terbaik agar PPP tidak pecah. Jangan sampai PPP ini tidak dipercaya lagi oleh para kiai akibat sentimen itu," tegasnya.

Sebelumnya diketahui, pada Jumat (19/8) lalu, para pimpinan Majelis Pertimbangan, Pakar, dan Syariah DPW PPP Jatim berkumpul untuk membahas masa depan PPP di bawah Suharso.

Disepakati, bahwa Suharso sudah melakukan blunder fatal terkait pernyataannya soal 'amplop kiai'. Hal itu disampaikan Suharso saat pidato 'Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP)' di Gedung ACLC KPK, Jakarta, pada 15 Agustus lalu.

Meski DPP PPP sudah meminta maaf terkait pernyataan tersebut, kader PPP di Jawa Timur kekeh meminta Suharso segera mundur dari PPP.

Sebelumnya, pada Juni lalu, sekitar 100-an massa mengatasnamakan Front Pembela Penegak PPP juga menggelar demo di Kantor DPW PPP Jatim menuntut Suharso Monoarfa mundur.




(dte/dte)


Hide Ads