Berawal dari keinginan memperbaiki talang air, justru atap sekolah di SDN 2 Purwosari, Ponorogo, ini rawan ambrol. Kayu-kayu yang ada ruangan sekolah di Desa Purwosari, Kecamatan Babadan, ini telah lapuk.
Pihak sekolah akhirnya mengungsikan para siswanya ke ruangan lainnya, khawatir dengan keselamatan mereka. Talang-talang air yang lapuk di kelas 4 dan 5.
Beruntung, masih ada sisa bangunan dari SDN 1 Purwosari yang ditutup. Karena di regrouping dengan SDN 2 Purwosari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah 5 bulan kayu atap ini lapuk, sudah mengajukan ke Dinas Pendidikan tapi belum diperbaiki," tutur Kepala Sekolah SDN 2 Purwosari, Suyitno kepada wartawan, Selasa (23/8/2022).
Suyitno menambahkan untuk menghindari musibah, plafon di SDN 2 Purwosari pun akhirnya diturunkan. Agar para siswa maupun guru waspada jika masuk di ruang kelas 4 dan kelas 5. Total ada 48 siswa yang diungsikan sementara.
"Daripada risiko nanti, dikira masih bagus plafonnya, ternyata kayunya yang sudah lapuk," terang Suyitno.
Menurutnya, SDN 2 Purwosari terakhir direhab 10 tahun lalu. Namun hingga kini belum ada perbaikan. Meski kondisi plafon masih bagus, ternyata kayu bagian dalam sudah lapuk dan rawan gentengnya ambrol.
Beruntung, meski belum ada perbaikan. Masih ada sisa ruangan lain bekas sekolah yang diregrouping. Akhirnya siswa belajar di ruangan lain. Kelas 4 ada 30 siswa dan kelas 5 ada 18 siswa.
"Kan ini SDN 1 dan 2 Purwosari satu halaman, karena yang SDN 1 diregrouping ke SDN 2. Akhirnya ruang kosong di SDN 1 bisa digunakan sementara," pungkasnya.
(fat/fat)