Ratusan Pajero Tumplek Blek di Lautan Pasir, Walhi Sorot Status KSPN Bromo

Ratusan Pajero Tumplek Blek di Lautan Pasir, Walhi Sorot Status KSPN Bromo

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 22 Agu 2022 13:21 WIB
Komunitas Pajero di Gunung Bromo
Pajero di lautan pasir Gunung Bromo (Foto: Tangkapan layar/detikJatim)
Surabaya -

Ratusan mobil Mitsubishi Pajero turun ke kawasan konservasi lautan pasir di Gunung Bromo. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jatim merespons kejadian itu dan khawatir tentang dampak kerusakan yang bisa muncul pada kemudian hari.

Direktur Eksekutif Walhi Jatim, Wahyu Eka Setiawan menyoroti masuknya Bromo sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Ia mengungkapkan sempat khawatir hal ini akan berdampak pada lingkungan sekitar.

"Seperti yang pernah kami sampaikan mengenai kekhawatiran jika kawasan TNBTS dijadikan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang bertumpu pada turisme massal adalah kejadian seperti ini, di mana kawasan yang dilindungi atau preservasi, maka potensi ancamanannya akan tinggi," sesal Wahyu saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (22/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ancaman ini muncul karena ada faktor peningkatan daya tampung yang dibuka oleh konsep pariwisata berbasis turisme massal," tambahnya.

Untuk itu, Wahyu berpesan pada pemerintah agar tidak gegabah dalam untuk menetapkan suatu tempat menjadi KSPN. Sebab, ada sejumlah hal yang perlu dikaji. Salah satunya harus berbasis sains.

ADVERTISEMENT

"Kejadian tersebut paling tidak menjadi contoh untuk tidak gegabah dalam merencanakan ruang berbasiskan industri wisata. Padahal kaidah ekonomi di kawasan lindung itu ada sendiri. Maka, penataan ruang harus dijalankan berbasis sains yang benar-benar faktual dan berpihak pada kebenaran," imbuh Wahyu.

Sebelumnya, dengan tegas, Wahyu meminta pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TNBTS) meningkatkan pengawasan. Mulai dari melakukan screening hingga edukasi ke masyarakat.

"Pertama, kejadian tersebut harus menjadi perhatian TNBTS untuk membuat pengawasan yang lebih ketat, dapat dimulai dari pintu masuk itu wajib discreening dan diberikan pemahaman," kata Wahyu.

Wahyu juga menyebut, kejadian kemarin terjadi karena ada celah yang bisa dimanfaatkan komunitas Pajero hingga kurangnya pemahamanan masyarakat. Untuk itu, TNBTS diminta tak diam saja melihat kejadian ini.

"Maka ke depan, TNBTS harus fokus pada mitigasi dan proses pencegahan agar tidak terulang. Kejadian tersebut terjadi karena memang ada celah, serta kurangnya pemahaman," tegasnya.

Sempat diprotes komunitas pencinta alam, di halaman selanjutnya!

Sebelumnya kegiatan ratusan pengendara mobil Mitsubishi Pajero turun ke kawasan konservasi lautan pasir di Gunung Bromo mendapat protes dari komunitas pencinta alam Forum Sahabat Gunung.

"Ratusan Pajero itu masuk ke lautan Pasir dari Tosari pada tanggal 18 Agustus pukul 01.00 WIB. Kami menyayangkan. Kondisinya teman-teman Pajero ini menyalahi aturan yang sudah dikeluarkan oleh BB TNBTS," kata Humas Forum Sahabat Gunung Muhammad Anshori kepada detikJatim, Minggu (21/8/2022).

Menurut Ansori, ratusan Pajero itu merupakan milik anggota Komunitas Pajero Bersatu Indonesia. Mereka melanggar Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi (Simaksi) yang mereka ajukan sendiri.

"Simaksi-nya terdata 20 kendaraan dengan 40 orang. Tapi yang terjadi di lapangan ada sekitar 300 unit kendaraan yang turun ke lautan pasir. Mereka juga mendirikan panggung besar ada party yang sebenarnya tidak diketahui pihak TNBTS. Kecolongan juga TNBTS. Kami juga kecolongan," tandas Ansori.

Humas TNBTS Sarif Hidayat mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi. Moratorium pemberian izin memasuki kawasan bagi komunitas kendaraan bermotor juga tengah dipertimbangkan.

"Sekaligus melakukan evaluasi dan mempertimbangkan moratorium pemberian atau permohonan izin memasuki kawasan untuk komunitas kendaraan bermotor," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads